Terbawa emosi, anak tega dua kali tikam ayahnya hingga tewas
"Spontan saja. Saya pun enggak tahu kenapa bisa jadi kayak gini. Khilaf kali saya Bang," ujar Yusuf sambil menangis.
Muhammad Yusuf (43) mengaku khilaf sehingga membunuh ayahnya Muhammad Saidi (78). Dia tak bisa mengendalikan emosi sampai tega menghujamkan pisau.
"Spontan saja. Saya pun enggak tahu kenapa bisa jadi kayak gini. Khilaf kali saya Bang," ujar Yusuf sambil menangis, seusai melakukan rekonstruksi pembunuhan ayahnya di halaman Mapolsekta Medan Area, Jumat (25/10).
Terdapat 9 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini. Sambil tertatih-tatih, Yusuf yang didampingi adiknya Dayat memperagakan satu demi satu adegan pembunuhan itu.
Adegan bermula saat Yusuf berdebat dengan Junaidi, abangnya. Pria lajang ini marah karena suara berisik dari bengkel Junaidi.
Yusuf sempat ditenangkan Junaidi, namun tetap emosi. Dia mengambil sebilah pisau dari dalam rumah.
Melihat anak-anaknya bertengkar, Saidi mencoba melerai. Nahas baginya dia malah ditikam pisau yang dibawa Yusuf hingga meninggal dunia.
Penikaman ini berlangsung pada adegan keenam. Yusuf menghujamkan pisau ke bagian ketiak kiri ayahnya, kemudian menikamkannya ke dada kanan korban.
Pembunuhan terhadap Saidi terjadi di depan rumahnya di Jalan Utama Gg Sadi, Lingkungan X, Kelurahan Kota Matsum II , Medan Area pada Minggu ( 22/9).
Rekonstruksi ini digelar untuk meyakinkan penyidik dalam mengusut kasus itu. Polisi ingin menguatkan isi berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap tersangka. "Berkas perkara ini akan secepatnya kita kirim ke JPU. Dari jalannya rekonstruksi ini, pembunuhan yang dilakukan tersangka Y memang karena emosi," ujar Kapolsekta Medan Area Kompol Rama S Putra.