Terdakwa Pembunuhan Taruna ATKP Makassar Bersimpuh di Kaki Ayah Korban
Muhammad Rusdi (21), eks taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar terdakwa kasus pembunuhan Aldama Putra Pongkala (19), bersimpuh di kaki Pelda Daniel Pongkala, ayah korban. Hal tersebut berlangsung dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (1/7).
Muhammad Rusdi (21), eks taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar terdakwa kasus pembunuhan Aldama Putra Pongkala (19), bersimpuh di kaki Pelda Daniel Pongkala, ayah korban. Hal tersebut berlangsung dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (1/7).
Terdakwa mendekati Daniel yang duduk di depan meja majelis hakim saat diberi izin oleh Suratno, ketua majelis hakim beberapa saat setelah ketuk palu tanda sidang ditutup.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
Warga asal Kabupaten Maros, Sulsel itu bersimpuh di lutut Daniel seraya minta maaf atas apa yang dilakukannya terhadap Aldama, putra tunggal Daniel dan Maryati.
Hal ini disaksikan delapan taruna ATKP Makassar lainnya yang juga menjadi saksi dalam sidang lanjutan tersebut. Lima di antaranya adalah rekan satu angkatan korban.
Usai meminta maaf ke ayah korban yang turut disaksikan Maryati, terdakwa juga diberikan kesempatan meminta maaf ke para rekan dan juniornya yang menjadi saksi. Mereka bersalaman dan berpelukan dan persidangan kemudian selesai.
"Namanya minta maaf, kita maafkan. Tuhan saja memaafkan umatnya, apalagi kita manusia. Dia menyesali, kita maafkan," ujar Daniel.
Baca juga:
Senior ATKP Makassar Aniaya Junior Hingga Tewas Pasrah Didakwa Pasal Berlapis
Sidang Perdana Tewasnya Junior ATKP Makassar, Terdakwa Cium Tangan Dosen
Sidang Perdana Taruna ATKP Tewas Gara-gara Tak Pakai Helm Digelar Siang Ini
Rekonstruksi Kasus Kematian Taruna ATKP Makassar, Polisi Temukan Fakta Baru
Hasil Autopsi Polisi Taruna ATKP Makassar Tewas karena Pukulan Benda Tumpul
Ayah Taruna ATKP Tewas Dianiaya Senior Tanya Kelanjutan Kasus ke Polisi