Tergiur gaji Rp 1,5 juta, enam gadis Manado nyaris dijual ke Bau-Bau
Pelaku SH berkelit dan tak mengakui memperdagangkan keenam gadis.
Praktik perdagangan orang atau human trafficking masih terjadi. Enam wanita asal Sulawesi Utara nyaris dijual ke Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Korban yang rata-rata berusia 20 tahun diiming-imingi gaji Rp 1,5 juta per bulan.
Beruntung aksi perdagangan orang ini digagalkan Tim Manguni Polda Sulawesi Utara pada Selasa (2/8) sekitar pukul 15.30 WITA. Dua orang pelaku masing-masing perempuan berinisial YE dan pria berinisial SH diamankan.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari pantun lucu Manado? Pantun lucu Manado adalah salah satu warisan budaya humor yang khas dari masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Pantun-pantun ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan kecerdasan dan kekreatifan para penulisnya dalam menyusun rangkaian kata yang lucu dan menggelitik.
-
Mengapa Pantai Ora di Maluku Tengah memiliki pesona yang memikat? Air laut di sekitar pantai ini sangat jernih dan memiliki warna biru kehijauan yang memikat. Pasir putih yang lembut juga menambah keindahan pantai ini.
-
Bagaimana cara pantun lucu Manado disampaikan? Uniknya, pantun-pantun ini sering kali disampaikan dalam bahasa Manado yang kental dengan logat dan gaya bahasa yang khas, menambah daya tariknya.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
Direktur Reskrimum Polda Sulut Kombes Pol Pitra Ratulangi mengaku telah melakukan penyelidikan selama sepekan terhadap aktivitas perdagangan manusia di Kota Bitung. Penyelidikan bermula dari informasi warga.
"SH adalah pemilik Cafe di Kota Bau-Bau yang hendak menjemput langsung keenam korban menggunakan jasa kapal laut di Pelabuhan Bitung," jelas Ratulangi di Mapolda Sulut, Selasa (2/8).
Pelaku serta seorang sopir beserta korban wanita masing-masing dua orang warga Bitung dan empat orang warga Manado diamankan petugas saat berada di Sagrat, Kota Bitung. Mereka langsung dibawa ke Mapolda Sulut untuk proses penyelidikan.
Salah seorang korban berinisial NN mengaku tak mengenal pelaku. Hanya saja dia tertarik dengan iming-iming gaji sebesar Rp 1,5 juta. "Saya juga tidak tahu jika akan dijual di sana," terang gadis berkulit kuning langsat ini.
Pelaku SH berkelit dan tak mengakui jika akan memperdagangkan keenam gadis. Dia berdalih berkunjung ke Manado untuk mencari karyawan yang akan dipekerjakan di rumah makan.
"Memang saya mencari pekerja untuk dikerjakan ke rumah makan di Bau-Bau. Makanya saya juga ngomong ke salah satu kenalan, kalau mau cari pekerja cari yang punya KTP jangan di bawah umur," kelit dia.
Baca juga:
Bareskrim bongkar sindikat perdagangan orang di Malaysia
Selain di Malaysia, Polri bongkar sindikat perdagangan WNI di Jepang
Bareskrim bongkar kasus eksploitasi anak di SPA Bali
Kasus perdagangan WNI di Malaysia, pegawai Imigrasi akan diperiksa
Kisah 2 wanita Indonesia jadi korban perbudakan hingga sukses di AS