Terima penghargaan Lee Kuan Yew, Surabaya sejajar dengan Hamburg & Tokyo
Sebagai wujud bangga, Risma mengarak piagam penghargaan Lee Kuan Yew itu keliling kota hari ini.
Setelah dua kali gagal meraih penghargaan Lee Kuan Yew kategori special mention, tahun 2018 Kota Surabaya sukses merebutnya di Singapura. Hari ini, Selasa (10/7), Wali Kota Tri Rismaharini mengarak piagam penghargaan tersebut.
"Kita sudah dua kali ikut, tapi gagal. Alhamdulillah yang ketiga ini kita berhasil mendapatkan special mention," kata Risma usai arak-arakan.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Di mana Tri Heriyanto membudidayakan talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
-
Apa yang ditemukan di Trimontium? Baju zirah ini ditemukan pada 1906, di mana pecahannya tersebar di seluruh Trimontium, bekas benteng Romawi di tenggara Edinburgh, menurut pernyataan Museum Nasional Skotlandia.
Ini artinya, lanjutnya, Surabaya layak disejajarkan dengan kota-kota besar di dunia yang mendapat penghargaan yang sama, yaitu Kota Hamburg, Jerman; Kazan, Rusia; dan Tokyo, Jepang.
Bagi Risma penghargaan internasional ini bukan tujuan utama pembangunan di Kota Pahlawan. Tapi hanya sebagai parameter keberhasilan pembangunan. "Penghargaan hanyalah parameter, tujuan utama pembangunan adalah kesejahteraan warga Surabaya," tegasnya.
Sekadar informasi, penghargaan dua tahunan ini, kali pertama diikuti Kota Surabaya pada medio 2014 silam. Tapi gagal. Dua tahun berikutnya, 2016, kota yang dipimpin Risma selama dua periode ini kembali gagal. Dan baru di 2018 ini berhasil meraih penghargaan tersebut.
Sebagai wujud bangga, Risma mengarak piagam penghargaan Lee Kuan Yew itu keliling kota hari ini. Penghargaan bergengsi untuk kota kelas dunia itu diarak Risma menggunakan jeep dari Markas Korem yang berada di perbatasan Surabaya-Sidoarjo sisi selatan, hingga balai kota di Jalan Wali Kota Mustajab.
Selain piagam Lee Kuan Yew, juga diarak tiga piagam penghargaan level internasional lainnya, yaitu dari ASEAN Tourism Forum, Global Green City dari PBB 2017, dan Learning City dari UNESCO.
Turut dalam arak-arakan itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan; Kapolres Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto; Danrem Bhaskara Jaya/084, Kolonel (inf) Kav M Zulkifli; Ketua DPRD Surabaya, Armuji; dan Wakil Wali Whisnu Sakti Buana.
Baca juga:
Singapura akan belajar membuat taman di Surabaya
Tri Rismaharini : Gus Ipul-Mbak Puti kalah karena dicurangi
Dinilai sebagai kota unik, Surabaya dapat penghargaan dari Pemerintah Singapura
PDIP mengaku temukan kecurangan di Pilgub Lampung dan Jatim
Nyoblos ditemani Puti Guntur, Risma yakin menang di atas 50 persen
Coblos di dekat rumah, Risma sekeluarga tunjukan bukti dua jari