Terjerumus pergaulan bebas, 42 mahasiswa di Sulut kena AIDS
Mereka kemungkinan berhubungan badan tanpa kondom. Sehingga sangat berisiko.
Enam siswa dan 42 mahasiswa di Provinsi Sulawesi Utara mengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS).
"Hal ini bisa saja terjadi karena ada kaitan dengan gaya hidup atau pergaulan bebas. Ada kecenderungan melakukan hubungan heteroseksual yang berisiko tanpa pengaman semisal penggunaan kondom. Bisa juga karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AiDS Tangel Kairupan di Manado, Rabu (26/3).
Dia mengatakan bahwa saat ini semua orang menjadi rentan tertular penyakit AIDS.
"Kita bisa lihat, ibu rumah tangga tangga yang tidak berprofesi sebagai pekerja seks pada akhirnya juga tertular HIV. Karena itu peningkatan kesadaran tidak hanya diarahkan populasi kunci. Semua berharap tidak lagi terjadi penularan baru," katanya.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sulut berdasarkan profesi, swasta dan wiraswasta menjadi tertinggi dengan 425 kasus, 109 di antaranya kasus HIV dan 314 lainnya kasus AIDS, sementara jumlah kedua terbanyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan 273 kasus, 134 di antaranya adalah kasus HIV dan sisanya 139 kasus AIDS.
Dari golongan tidak bekerja menjadi terbesar ketiga dengan 179 kasus, 56 di antaranya adalah HIV dan sisanya 123 kasus AIDS, selanjutnya pekerja seks komersial sebanyak 92 kasus, 56 di antaranya HIV dan 36 lainnya adalah AIDS, dan terbanyak kelima adalah karyawan dengan 81 kasus, 32 di antaranya adalah HIV dan sisanya 49 kasus adalah AIDS.
Selain profesi itu, ada juga pelaut, petani, tukang ojek, CPNS dan PNS, TKW, satpam, anak buah kapal, narapidana, penambang, serabutan, polri dan TNI serta peternak, juga terdata memiliki populasi yang mengidap HIV/AIDS dengan jumlah berbeda.