Terlibat peredaran narkoba, tiga polisi di Maluku terancam dipecat
Ketiga anggota polisi itu ditangkap di rumah Brigpol HL di Kelurahan Tabona. Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa alat isap sabu-sabu (bong), pireks kaca yang masih tersisa sabu-sabu plastik bening, timbangan digital, korek api gas, dan empat unit HP.
Tiga oknum anggota polisi diringkus karena diduga terlibat peredaran gelap narkoba pada Senin 25 September lalu. Tiga anggota tersebut, Bripka DN, Brigpol SS dan Brigpol HL kini tengah diperiksa Direktorat Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Maluku Utara.
Ketiga anggota polisi itu ditangkap di rumah Brigpol HL di Kelurahan Tabona. Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa alat isap sabu-sabu (bong), pireks kaca yang masih tersisa sabu-sabu plastik bening, timbangan digital, korek api gas, dan empat unit HP.
Irwasda Polda Maluku Utara Kombes Sam YK mengatakan, pihaknya tengah intensif melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang anggota polisi yang tertangkap tangan dalam kasus narkoba.
"Kasus ini akan terus dikembangkan, karena komitmen Kapolda Malut agar institusi kepolisian harus dibersihkan, terutama anggota yang terlibat dengan narkoba harus dikenai sanksi tegas," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (3/10).
Untuk tindak lanjut penangkapan tersebut, dia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara mendalam dan akan terus melihat hasil sidang internal.
"Pokoknya mereka bertiga akan mendapat sanksi seberat-beratnya," tegasnya.
Sam menambahkan, untuk putusan pengadilan tak akan berpengaruh terhadap sidang kode etik internal kepolisian.
"Saya sudah bilang berkali-kali untuk dipercepat, tidak boleh tidak. Karena sudah dilakukan pemeriksaan, maka segera dilakukan sidang kode etik untuk memberikan efek jera pada anggota yang lain," katanya.
Sam juga mengancam jika hasil sidang kode etik internal tidak sesuai hasil penyelidikan, maka pihaknya selaku pengawas akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota Propam yang menangani ketiga tersangka itu.
Baca juga:
Empat polisi diringkus saat pesta sabu di villa kawasan Dago
Miliki sabu, anggota Polair Polda Maluku divonis 1,5 tahun
Budi Waseso sebut aparat narkoba sudah berkhianat ke negara, halal ditembak mati
Terlibat kasus narkoba dan pencurian, anggota Polres Meranti dipecat
Kapolda Bali: Kalau ada polisi main-main dengan narkoba tembak saja
Polda Metro Jaya tindak tegas anggotanya yang konsumsi sabu
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.