Teroris yang ditangkap di Jakarta Timur terkait jaringan Poso
Saat ini kelompok jaringan teroris Santoso masih kerap melakukan pelatihan paramiliter di daerah Poso.
Polri mensinyalir terduga teroris yang kemarin ditangkap di Jakarta Timur merupakan bagian dari jaringan teroris Santoso di Poso. Pihaknya mengatakan jaringan teroris Santoso telah tersebar di beberapa daerah.
"Santoso sampai sekarang belum tertangkap, dan dia terus melakukan latihan paramiliter di Poso, dan jaringannya juga ada di beberapa daerah, termasuk yang ditangkap di Jakarta Timur kemarin, itu jaringannya Santoso," ungkap Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/6).
Sutarman mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan hukum untuk menangkap jaringan teroris Santoso di Poso ini. Pihaknya berjanji akan terus memantau dan menangkap para pelaku bahkan sebelum mereka akan melakukan aksinya.
"Kelompok-kelompok mereka kan masih hidup. Masih menjadi perhatian Polri untuk terus melakukan pendekatan hukum terhadap kelompok-kelompok mereka yang memang akan melakukan penyerangan terhadap target-target yang sudah dibuat oleh mereka," ujarnya.
Kapolri mengatakan saat ini kelompok jaringan teroris Santoso masih kerap melakukan pelatihan pra militer di daerah Poso. Namun dipastikan, pergerakan teroris ini tidak akan berpengaruh terhadap Pemilu 2014.
"Mudah mudahan tidak berpengaruh ya terhadap pemilu makanya akan kita ikuti terus, tangkap terus," tegas Sutarman.
Menurut Sutarman, target teroris yang semula membidik pihak asing, saat ini telah berubah. Para teroris tersebut, kata Sutarman, lebih cenderung menyerang personel polisi.
"Di Jakarta, di pinggiran dan sekitarnya yang kemarin nembak anggota kita, di beberapa pinggiran Jakarta, kemudian di Jawa Tengah, Jawa timur itu juga menjadi perhatian kita. Khususnya di Tima.
"Kalau dulu kan targetnya, target-target asing, di lapangan karena kita bisa melakukan penangkapan bahkan bisa menangkap sebelum mereka menyerang, maka polri dianggap sebagai penghalang perjuangan mereka, akhirnya mereka mengancam polri baik per orangan maupun kantor kantor polisi," pungkasnya.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap seorang tersangka kasus teror atas nama Akbar alias Mury alias Donal 28 tahun. Dia ditangkap di Jalan Dalang Rt 11/5 No.55, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.