Tersangka MeMiles Dokter Eva Minta Maaf di Pusara Johny Indo
Pemakaman Johny Indo diiringi isak tangis dari sang anak sulung, Martini Luisa alias dokter Eva di Taman Pemakaman Umum (TPU) Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (27/1).
Pemakaman Johny Indo diiringi isak tangis dari sang anak sulung, Martini Luisa alias dokter Eva di Taman Pemakaman Umum (TPU) Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (27/1).
Dokter Eva berstatus sebagai tersangka kasus investasi bodong MeMiles di Jawa Timur. Polda Jawa Timur memperbolehkan Eva untuk menghadiri pemakaman ayahnya di Tangerang.
-
Mengapa John meninggalkan Palembang? John pergi dari Palembang karena merasa dianggap sebagai anak tiri. Semua saudara yang ada di Palembang telah memiliki tempat tinggal masing-masing dengan pekerjaan yang sukses.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Dimana lokasi Tri Lanang Coffee di Tangerang? Tri Lanang Coffee buka setiap hari mulai pukul 12.00 hingga 22.00 WIB di Ruko Golf Boulevard Modernland Blok A No 8, Buaran Indah, Kecamatan Tangerang.
-
Kenapa Bedug Ngamuk Cilongok dipindahkan ke Tangerang? Alasan bedug dibawa ke Banten karena sebelumnya sudah ada bedug yang disimpan di Masjid Kasepuhan Cilongok, sehingga bedug kedua ini dikabarkan ingin ditempatkan satu masjid dengan bedug sebelumnya.
Dari pantauan di lokasi, Eva yang mengenakan pakaian serba hitam tersebut menangis tersedu sambil memegang foto mendiang Johny Indo. Ia duduk tepat di sebelah batu nisan ayahnya.
"Maafin Eva ya pih, kayaknya gara-gara Eva Papi jadi gini. Kalau ada Eva mungkin beda cerita," ucap Eva sambil terisak-isak.
Dokter Eva pun lantas menaburkan bunga mawar merah ke tempat peristirahatan terakhir sang ayah. Sambil tertatih-tatih, ia dibantu sanak saudara untuk berdiri menaburkan bunga.
"Semua orang, sebelum papih meninggal terlihat seperti papih. Semua kayak papih," isak Eva.
Johny Indo sendiri merupakan aktor kawakan yang tercatat pernah membintangi belasan film laga Tanah Air dari kurun waktu 1987 hingga 1991. Tidak hanya itu, Johny Indo juga pernah terlibat kasus kriminalitas yang mencengangkan Indonesia, di mana dia pernah terlibat aksi perampokan toko emas seberat 129 kilogram di Cikini, Jakarta Pusat di tahun 1979.
Ia pun dinyatakan meninggal dunia di Jakarta pada Minggu (26/1) sekira pukul 07.42 WIB.
Namun, Eva menyatakan sebelum mendengar kabar sang ayah jatuh dan keadaannya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia, Eva sempat bermimpi bertemu sang ayah.
"Memang saya kan tidak bisa ketemu papi, mami juga sempat bilang kalau papi nyariin saya terus, lalu tiga hari sebelum meninggal saya mimpiin papi dan di mimpi saya papi bilang kalau papi rindu sama saya," tuturnya.
Dia pun meminta doa kepada semua pihak agar sang papih dapat tenang di hadapan Sang Pencipta, dan juga ia beserta keluarga dapat tabah menerima cobaan tersebut.
"Mudah-mudahan saya bisa sabar dan tabah juga lebih baik dalam mengurus keluarga saya yang masih ada," pungkasnya.
Dokter Eva Anak Kandung Johny Indo
Dr Eva salah satu tersangka kasus investasi bodong MeMiles ternyata adalah putri pertama dari Johny Indo. Dia pun diberikan izin oleh polisi dengan dikawal polisi wanita (Polwan), untuk menghadiri pemakaman sang ayah.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sesuai standart operasional (SOP), tersangka dr Eva dapat menghadiri pemakaman sang ayah di Jakarta dengan kawalan seorang Polwan.
"Melalui mekanisme SOP yang berlaku, ada unsur personel Polwan yang mendampingi saat pemakaman di Jakarta Utara," tuturnya, Senin (27/1).
Truno menambahkan, terkait dengan izin tersebut, dr Eva hanya akan mendapatkan izin satu hari saja saat pemakaman sang orang tua.
Saat ditanya tersangka dapat izin berapa hari, Truno menjawab bahwa yang bersangkutan dapat izin sehari saat pemakaman orang tua. Hal ini didasari pada aspek sosial dan kemanusiaan.
"Secara kemanusiaan, kami memperhatikan dan turut berduka cita," tegasnya.
(mdk/cob)