Tersangkut kasus suap, celetukan sutan jarang terdengar
Sutan juga sempat naik pitam saat ditanya awak media apakah dirinya siap untuk disumpah pocong.
Sejak terseret dalam kasus dugaan korupsi terkait pemberian THR dari Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, Sutan Bhatoegana kini jarang muncul di media. Bahkan celetukan-celetukan uniknya seperti 'ngeri-ngeri Sedap' atau 'masuk barang tuh' yang selalu dilontarkan untuk menyindir lawan politiknya kini juga sudah mulai jarang terdengar.
Ketua Komisi VII DPR itu justru berusaha menghindar dari kejaran awak media sambil berbicara dengan nada serius saat ditanya soal kasus korupsi yang menimpanya.
"Saya tidak mau bicara materi, semua sudah ada dalam BAP (berita acara pemeriksaan)," kata Sutan sambil terus berjalan menuju mobilnya, usai menghadiri rapat di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (5/2) kemarin.
Tidak hanya itu, Sutan juga sempat naik pitam saat ditanya awak media apakah dirinya siap untuk disumpah pocong atas kesaksiannya usai menjalani pemeriksaan di KPK, beberapa waktu lalu. "Ah, kau ada-ada saja. Udah, udah," singkatnya.
Kata-kata 'ngeri-ngeri sedap' memang sudah melekat oleh Sutan Bhatoegana. Bahkan saat rumah mewah miliknya di daerah Bogor didatangi penyidik KPK pada Kamis (16/1) lalu, pria kelahiran Pematang Siantar itu menjawab dengan santai.
"Saya bilang, silakan kalau mau digeledah. Hidup begini kan memang ngeri-ngeri sedap. Kalau nggak mau ngeri-ngeri sedap ya jadi petani saja," ujar Sutan.
Selain kata 'ngeri-ngeri sedap', Sutan juga terkadang sering melontarkan istilah, masuk barang tu, kena barang tu, Paten barang tu, Nampak barang tu, ketika menyindir lawan politiknya di parlemen.
Namun kini semua celetukan tersebut seolah hilang dari diri seorang Sutan. Lalu ke mana perginya Sutan yang ngeri-ngeri sedap itu?
Baca juga:
Sutan Bhatoegana kini tak lagi lucu
Sutan Bhatoegana: Saya percaya hukum, semua sudah di BAP
Rudi akui Sutan minta menangkan PT Timas di lelang SKK Migas
Sutan Bhatoegana titip perusahaan di lelang SKK Migas
Hampir 5 jam, Sutan dicecar soal anggaran di ESDM
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa BPH Migas dan Gubernur Sulawesi Utara menandatangani PKS? "Penandatanganan PKS ini dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran. BPH Migas perlu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Bagaimana KPK menindaklanjuti status tersangka Karna Suswandi? Jadi silahkan dikoordinasikan atau ditanyakan dengan KPU dulu tapi yang jelas dari kami akan tetap terus berjalan proses penyidikannya
-
Apa yang menjadi status Karna Suswandi di mata KPK? Yang jelas Kami tidak masuk di dalam Ranah politik Jadi kalau memang itu Boleh atau tidak boleh bisa atau tidak bisa. Maka itu tentunya dikembalikan oleh KPU ya sebagai lembaga yang akan menentukan statusnya yang bersangkutan