Tersinggung, Buruh Kebun Sawit di Indragiri Hulu Mutilasi Bocah 13 Tahun
Polisi akhirnya menangkap pria inisial PM (29), karyawan PT Panca Agro Lestari (PAL) Desa Penyaguan, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Dia merupakan tersangka pelaku yang memutilasi bocah lelaki berusia 13 tahun hingga kepalanya putus.
Polisi akhirnya menangkap pria inisial PM (29), karyawan PT Panca Agro Lestari (PAL) Desa Penyaguan, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Dia merupakan tersangka pelaku yang memutilasi bocah lelaki berusia 13 tahun hingga kepalanya putus.
"Pelaku mengakui perbuatannya, karena dia merasa tersinggung dengan ucapan korban yang dinilai kurang sopan," ujar Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso, Jumat (10/9).
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Gimana cara mengatasi anak yang menggigil? Menjaga agar suhu ruangan sejuk. Ini dapat membantu tubuh anak menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan. Jangan menanggalkan pakaian anak atau menyekanya untuk mendinginkannya, karena hal ini dapat memperparah kondisi.
-
Kenapa kebiasaan buruk pada anak perlu diatasi? Jika kebiasaan buruk anak tidak ditangani secepatnya, dapat menyebabkan berbagai bahaya, seperti gangguan perkembangan, masalah kesehatan, kesulitan belajar, dan masalah perilaku.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Apa saja contoh perilaku anak yang manja? Dilansir dari Learning-Mind, berikut adalah 10 tanda bahwa buah hati Anda mungkin tumbuh menjadi anak yang manja dan perlu diwaspadai: Sering Tantrum Tidak Bisa Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Selalu Mendapatkan Apa yang Diinginkan Takut Kalah Ada Reaksi Negatif dari Teman Sebaya Mengeluarkan Ancaman Kosong Nada Bicara Sombong Harapan Orangtua yang Tidak Konsisten Terlalu Melindungi dari Emosi Negatif Tidak Mengerti Nilai Uang
Alponso menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat 27 Agustus 2021 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, korban meminta izin pada ibunya untuk pergi bermain. Biasanya korban bersama teman-temannya bermain game di simpang perumahan divisi I PT PAL, karena di simpang itu ada jaringan internet.
Pada pukul 11.00 WIB, korban pulang untuk makan siang. Selesai makan, dia permisi lagi untuk pergi bermain. Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, ayah korban, Arikson pulang dari memanen kelapa sawit perusahaan PT PAL.
"Lalu Ariksom bertanya pada istrinya, korban di mana. Istrinya menjawab bahwa korban bermain di Simpang Divisi," ucap Alponso.
Sampai pukul 18.00 WIB, korban tak juga pulang ke rumah. Karena khawatir dengan anaknya yang tak biasa pulang telat, ayah dan ibu korban berusaha mencari.
Meski ayah dan ibunya sudah berkeliling, korban tak juga ditemukan. Karena sudah larut malam, pencarian dilanjutkan Sabtu 28 Agustus 2021, dibantu warga setempat. Tapi hasilnya tetap nihil.
Senin, 30 Agustus 2021 sekitar pukul 09.00 WIB, dua orang warga yang ikut mencari korban, Karisma dan Robinhod mencium aroma tak sedap di dalam kebun kelapa sawit Divisi I Blok B16.
"Ketika sumber bau itu didekati, mereka kaget melihat kepala manusia tanpa badan. Namun tak jauh dari temuan kepala manusia itu, ada bagian tubuh manusia yang masih berpakaian lengkap," jelasnya.
Kondisi jenazah masih menggunakan celana pendek warna hitam dan baju kemeja motif kotak warna hijau. Pakaian itu sama persis dengan milik korban saat terakhir pamit untuk bermain ke Simpang Divisi I.
Temuan mayat dengan kondisi mengenaskan itu langsung menghebohkan warga sekitar dan melaporkannya ke Polsek Batang Gansal.
Setelah menerima laporan temuan mayat mutilasi itu, Senin 30 Agustus 2021, Kasat Reskrim Polres Inhu membentuk tim gabungan yang dibantu oleh Jantanras Polda Riau dan Polsek Batang Gansal. Mereka langsung bergabung untuk melakukan penyelidikan kasus ini.
Hanya sekitar 3 hari di lapangan, tepatnya 3 September 2021 malam, tim menemukan sejumlah petunjuk yang mengarah pada salah seorang karyawan PT PAL, yakni PM.
Malam itu juga, tim memburu PM. Sekitar pukul 23.00 WIB, polisi berhasil mengamankan pria itu di rumahnya, yakni perumahan karyawan Divisi I PT PAL.
Tim menginterogasi PM secara intensif, hingga akhirnya dia mengaku telah membunuh korban. Pelaku membacok badan dan leher korban menggunakan kapak. Sadisnya lagi, pelaku sengaja memutus kepala korban.
Tersangka Mengaku Tersinggung
Tersangka mengaku tersinggung sehingga menghabisi bocah itu. Berdasarkan pengakuannya, dia bertemu korban saat menuju lokasi kerjanya memanen buah kelapa sawit.
"Setibanya di Simpang Divisi I, pelaku melihat korban duduk sambil bermain handphone. Kemudian pelaku menyapa korban dengan mengatakan 'ngapa kau duduk di situ ikan teri?' Teguran ini mungkin membuat korban kesal, sehingga korban menjawab dengan kata-kata yang kurang sopan," kata Alponso.
Menurut Alponso, pelaku tersinggung dengan perkataan korban. Namun dia tetap melanjutkan perjalanan menuju lokasi kerja yang ternyata tidak jauh dari tempat korban duduk sambil bermain handphone.
Setibanya di lokasi kerja, pelaku meletakkan semua peralatan kerja dan melihat ke arah tanggul tempat korban duduk.
Pelaku tetap melanjutkan pekerjaannya memanen buah kelapa sawit. Setengah jam kemudian, pelaku kembali mengarahkan pandangannya ke tempat korban duduk dan ternyata korban masih ada. Ketika itulah muncul niat pelaku untuk menghabisi korban.
Pelaku mendekati korban sambil membawa kapak. Kemudian pelaku mengajak korban untuk melihat tajur ikan. Korban ikut saja ajakan untuk melihat tajur ikan itu.
Korban dan pelaku berjalan menuju kebun sawit. Sekitar 100 meter berjalan, pelaku mengayunkan kapak ke arah korban dan menghantam dadanya.
"Korban berteriak dan berusaha lari dalam keadaan terluka. Pelaku terus mengejar dan setelah dekat, kembali mengayun kapak ke bagian leher korban. Saat itu korban tersungkur, tapi tetap saja berteriak," ucap Alponso.
Pelaku langsung memenggal kepala korban dengan kapak yang dipegangnya hingga putus. Kemudian dia membuang badan dan kepala korban ke dalam kanal tak jauh dari lokasi pembantaian keji itu. Dia juga menutupi ceceran darah menggunakan pelepah sawit kering.
Selanjutnya pelaku pergi ke kanal tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencuci badan dan pakaiannya yang terkena percikan darah. Kemudian pelaku pulang ke rumahnya seperti tidak ada kejadian apa-apa. Hingga akhirnya polisi berhasil menangkap pelaku.
"Tersangka dijerat Pasal 80 ayat (3) Jo 76C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 340 atau 338 KUHP, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara," jelasnya.
Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Honda Revo Fit BM 5862 BAA milik tersangka, 1 buah kapak dengan gagang kayu, 1 lembar baju kaus warna kuning dengan kerah warna hitam, sepotong celana bola warna cokelat kombinasi hijau, dan sepasang sepatu yang digunakan untuk panen sawit warna putih.
Baca juga:
Kronologi Kekejaman Herry Purwanto, Mutilasi & Bakar Teman Kencan di Banjarmasin
Mayat Tanpa Kepala di Banjarmasin, Pelaku Emosi Korban Tagih Bayaran Kencan
Mayat Wanita Tanpa Kepala di Banjarmasin, Pelaku Pembunuhan Ditangkap Polisi
Mayat Wanita Tanpa Kepala Ditemukan Dalam Rumah Kosong di Banjarmasin
Berdalih Ternak Kerap Diracun, Warga Satui Tanah Bumbu Mutilasi Tetangga
Rekonstruksi Mutilasi di Bekasi, Polisi Ganti Tersangka dengan Pemeran Pengganti