Tiap ke Solo, Soeharto pesan 100 porsi nasi liwet Bu Wongso
"Iya dulu pak Soeharto kalau pulang ke Dalem Kalitan, pasti memborong nasi liwet bu Wongso," ujar Ny Cipto Sukanto.
Nasi Liwet Bu Wongso Lemu tak hanya terkenal di kota Solo. Warung sederhana itu terletak di Jalan Teuku Umar, tak jauh dari pusat kota Solo. Nasi liwet disajikan di atas pincukan daun pisang, membuat makan ini menjadi lebih nikmat, ditambah potongan ayam kampung atau telur pindang.
Puluhan tahun lalu, saat Presiden Soeharto masih berkuasa, warung nasi liwet yang dekat dengan Istana Mangkunegaran selalu ramai diserbu ratusan pembeli. Lantaran sang presiden dan keluarganya kala itu, begitu gemar menyantapnya. Bahkan warung ini adalah tempat makan favorit mantan Presiden Soeharto semasa hidupnya.
"Iya dulu pak Soeharto kalau pulang ke Dalem Kalitan, pasti memborong nasi liwet bu Wongso. Biasanya 100 porsi, atau pincuk, pakai ayam dan telur," ujar Ny Cipto Sukanto (58) anak pertama Wongso Lemu, yang kini meneruskan usaha ibunya.
Soeharto katanya sangat suka nasi liwet, lengkap dengan lauknya. "Biasanya pakai paha ayam, jerohan atau telur pindang. Itu kesenagan bapak dan keluarga," katanya.
Pelayan peracik nasi liwet memakai kebaya. Terkadang pembeli ditemani para sinden Jawa. Buka Senin sampai Minggu, dari pukul 17.00 -01.00 WIB. Harga per porsi nasi liwet mulai dari Rp 15.000.
"Pak Soeharto itu sering pulang ke Solo. Tapi kalau ke Solo nggak mau kesini. Bapak itu pasti ndhawuhi (minta tolong) sopirnya, untuk membeli ke sini," ungkap Wongso, anak ke 2 Wongso Lemu, kepada merdeka.com, ketika dijumpai di Solo, Jumat (8/3).
Baca juga:
6 Jenderal berani tantang kediktatoran Soeharto
5 Cerita Malaysia hormati Presiden Soeharto
Kisah awal Soeharto dapat penghargaan Bapak Pembangunan
Cerita Soeharto mau diperas kiai
Zaman Soekarno dan Soeharto, Malaysia tak berani sebut 'indon'
Kisah Soeharto beri pengamen kerja karena sering hormat
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.