Tiap malam, anggota TNI gentayangan buru pembunuh Pratu Galang
Anggota TNI yang menggelar razia dilengkapi senjata.
Kodim 0618/BS Kota Bandung belakangan ini terus gencar melakukan operasi menjaga keamanan Kota Bandung di malam hari. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menekan adanya aksi berandalan bermotor.
Aksi berandalan bermotor memang menjadi momok bagi warga Bandung. Bukan hanya warga sipil, sasarannya pun menimpa anggota Kopassus TNI AD, Pratu Galang.
Menurut Dandim 0618/BS, Letkol Inf Sugiyono alasan pihaknya gencar melakukan operasi salah satunya karena insiden berdarah yang menimpa Pratu Galang.
"Ya, salah satu alasannya itu (menggelar operasi). Intinya kami akan lakukan operasi sampai Kota Bandung aman. Tidak ada batasan waktu. Artinya kalau Bandung belum aman, ya kita akan terus operasi," kata Sugiyono di Mapolrestabes Bandung, Selasa (22/6).
Dia mengaku, bersama Polri operasi dititikberatkan pada wilayah-wilayah yang dinilai rawan. Untuk wilayah Kota Bandung, operasi secara rutin digelar di tiga sektor berbeda yaitu barat, tengah dan timur. Pola operasi seperti itu dinilai optimal untuk mencegah munculnya tindak kriminalitas.
"Operasi kami bagi menjadi tiga sektor. Jadi semua wilayah bisa di-cover. Dan kami tidak sendirian, di-backup Arhanud, Kavaleri, Polri sampai Linmas," ucapnya.
Langkah yang dilakukan menurut dia, mendapat apresiasi dari masyarakat. Dia mengklaim, kebanyakan masyarakat justru berterima kasih. "Dengan adanya operasi, patroli seperti yang kami lakukan ini, angka kejahatan agak menurun," tandasnya.
Disinggung soal tindakan tegas yang dilakukan aparat TNI termasuk tembak di tempat, pihaknya tidak membantahnya. Titah Pangdam III Siliwangi bahwa tindakan tegas harus diambil jika berandalan bermotor berbuat ulah.
"Perintah Pak Panglima begitu. Kami juga sudah bersenjata, tapi kami pakai peluru karet," tegasnya.