Tiba-tiba Bupati dan Sejumlah Pejabat Pemkab Cilacap Berkepala Plontos
Dikutip dari website Pemkab Cilacap, bupati juga mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian agar Cilacap tetap kondusif. Masyarakat juga mesti meningkatkan semangat persatuan usai Pemilu 2019 ini.
Ada pemandangan berbeda dalam apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, Jawa Tengah, Senin, 22 April 2019 ini. Ini adalah apel Senin pertama usai Pemilu 2019.
Tampak sebagai inspektur upacara, Bupati Cilacap, Tato Suwarto Pamuji berkepala plontos. Ternyata, yang berkepala plontos tak hanya bupati. Sejumlah camat dan pejabat Pemkab lainnya mencukur habis rambutnya.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Di mana kebakaran di Pelabuhan Cilacap terjadi? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Bagaimana kebakaran di Pelabuhan Cilacap menyebar? “Selain empat kapal besar itu, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang ikut terbakar.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
-
Kapan kebakaran di Pelabuhan Cilacap terjadi? Pada Kamis (25/4) malam , kebakaran terjadi pada sejumlah kapal di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap.
Tak diketahui secara pasti mengapa bupati mencukur gundul kepalanya. Tak diketahui pula alasan para camat atau pejabat yang berpenampilan serupa.
Kepala Bagian Humas Pemkab Cilacap, Taryo mengaku tak mengetahui pasti alasan bupati Cilacap bercukur plontos. Dalam apel itu, bupati tak menyampaikan sepatah kata pun soal penampilannya yang berbeda ini.
"Dan tidak ada statement resmi dari Beliau terkait beliau dicukur gundul tersebut," ucap Taryo, Senin sore, 22 April 2019.
Hanya saja, saat memimpin apel pagi itu, bupati mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara pemilu, aparat keamanan, masyarakat dan ASN yang berkontribusi atas terlaksananya pemilu 2019 yang aman, damai, lancar, dan kondusif.
"Mungkin salah satu ungkapan rasa syukur atas suksesnya pemilu di Cilacap itu, beliau cukur gundul," katanya, melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Dikutip dari website Pemkab Cilacap, bupati juga mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian agar Cilacap tetap kondusif. Masyarakat juga mesti meningkatkan semangat persatuan usai Pemilu 2019 ini.
Tato juga mengatakan, meski terjadi perbedaan pilihan yang nyata dan polarisasi masyarakat ke kubu-kubu tertentu, tetapi di Cilacap situasi tetap nyaman. Ia mengapresiasi kerukunan masyarakat Cilacap selama kontestasi politik lima tahunan ini.
"Untuk Kabupaten Cilacap kita patut bersyukur tidak ada kejadian yang menunjukkan bahwa perbedaan politik telah mengganggu kerukunan hidup kita," ucap bupati, dikutip dari cilacapkab.go.id.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Penyelenggara Pemilu dan masyarakat yang telah berpartisipasi menjaga dan memastikan demokrasi berjalan dengan sehat. Segala perbedaan yang timbul selama proses tersebut, sudah saatnya dilupakan dan diterima dengan lapang dada apa pun hasilnya.
"Untuk itu mari kita kerja, kerja, dan kerja. Kita bangun Cilacap, Indonesia. Kenapa? Karena kita lahir di sini, kita bekerja, makan, dan minum di sini. Maka kita jaga Cilacap yang sudah kondusif dan damai," ucapnya.
Terpisah, Camat Sidareja, Budi Narimo yang juga mencukur plontos kepalanya juga mengaku tak mengetahui persis alasan bupati. Itu termasuk, misalnya, sebagai wujud syukur lantaran sang istri, Tetty Rohatiningsih berhasil dalam pencalegan DPR RI.
Hanya saja, di grup aplikasi pesan, bupati secara bercanda mengajak para camat ikut menggundul rambutnya. Makanya, ia pun meniru gaya rambut plontos itu.
Menurut Budi, bupati juga tak mewajibkan camat atau pegawai Pemkab bertindak serupa. Bahkan, dalam apel pagi, bupati yang bersalaman dengan camat yang berkepala plontos pun tak mengucapkan sepatah kata pun.
"Tadi juga biasa saja. Enggak apa-apa. Kalau saya solidaritas saja. Masa bapaknya berkepala plontos, saya tidak," Budi mengungkapkan.
Baca juga:
Seorang Pengawas TPS di Kaltara Meninggal karena Kelelahan
Ada Lima Caleg Gagal yang Stres Ditangani Padepokan Antigalau Cirebon
Diduga Gara-Gara Perolehan Suara, Caleg Perindo Dianiaya Rekan Separtai
Kasus Kotak Suara Terbakar di Sumbar, KPU Pastikan Dokumen Pemilu Aman
KPU Wacanakan Pisah Pemilihan Anggota DPR dan DPRD
Diduga Kelelahan, Empat Anggota KPPS & PPS di Sulut Meninggal