'Tidak Ada Agama Ajarkan Saling Bermusuhan dan Menyakiti'
Agama merupakan salah satu simbol dalam mewujudkan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Karena nilai universal agama adalah menjaga kehidupan manusia dalam koridor harmoni, damai dan persaudaraan.
Agama merupakan salah satu simbol dalam mewujudkan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Karena nilai universal agama adalah menjaga kehidupan manusia dalam koridor harmoni, damai dan persaudaraan.
Sekretaris Jenderal Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia meminta kepada masyarakat untuk dapat memaknai agama sebagai alat pemersatu antar-umat. Hal ini dikarenakan semua agama memiliki tujuan memanusiakan manusia
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
"Kita beragama itu salah satu tujuannya untuk kemanusiaan," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/12).
Dia melihat kelompok radikal memakai agama justru dapat memecah belah persatuan. Untuk itu dirinya meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan alasan agama.
"Karena tidak ada agama di dunia ini yang mengajarkan untuk saling bermusuhan, perseteruan antar-sesama ataupun saling menyakiti," tegasnya.
Menanggapi perdebatan mengucapkan selamat hari raya bagi pemeluk agama lain dilarang, Dia berharap hal tersebut tidak diperdebatkan terus menerus.
"Masyarakat jangan mudah terpancing, karena masyarakat perlu diperdalam pengetahuannya," tutur Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) itu.
Untuk itu dirinya meminta kepada seluruh tokoh atau pemuka agama untuk mengajak para umat agar dapat menjadikan agama sebagai alat untuk merawat solidaritas kemanusiaan. Dengan persatuan dan kesatuan itulah bangsa ini nantinya bisa mencapai kemajuan.
"Karena kalau tidak kita dapat terpecah-pecah, berkonflik yang akhirnya rugi kita sendiri. Kita tidak maju-maju sehingga kita selalu menjadi negara yang terbelakang," imbuhnya.
Selain itu, Siti juga meminta kepada Pemerintah untuk bertindak tegas, berdiri netral dan bersikap adil terhadap pihak-pihak atau kelompok yang berupaya memecah belah masyarakat dengan mengatasnamakan agama.
"Pemerintah harus berdiri netral sebagai wasit dan memberikan sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggar aturan," tandasnya.
Baca juga:
Warga Muslim Uighur Didiskriminasi Pemerintah China Demi Perangi Radikalisme
Strategi Polres Sorong Jaga Toleransi Antarumat Jelang Natal & Tahun Baru
Radikalisme Disebut Sebagai Penyebab Maraknya Poligami
'Ulama Bisa Menyatukan Umat Tidak Memecah Belah'
Tak Hanya Datang Absen, Satpol PP Diminta Bantu Pemilu, Cegah Radikalisme dan Korupsi
Ketum PPP Minta Penceramah Bijaksana Tak Mudah Menyalahkan, Apalagi Marah-Marah