Tidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
Satu keluarga itu diduga kerap melintasi jalur alternatif tersebut untuk mengunjungi kerabatnya di Jambi.
Satu keluarga itu diduga kerap melintasi jalur alternatif tersebut untuk mengunjungi kerabatnya di Jambi.
- Cara Menghindari dan Mencegah Masuk Jalan Kecil saat Menggunakan Google Maps.
- Diduga Ingin Hindari Macet dengan Ikuti Google Maps, Mobil Ini Malah Terjepit di Gang Rumah Warga
- Terekam Google Maps, Kisah Perjuangan Ibu Besarkan Anaknya dari Hidup Menumpang hingga Lulus S2 dan Punya Rumah
- Tak Punya Rumah Sejak Kecil, Wanita Ini Ikuti Tren Google Maps Ceritakan Perjalanan Hidupnya yang Sulit, Kini Sukses Jadi Dosen Muda
Tidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
Empat orang meninggal di dalam mobil Xenia karena menghirup gas beracun dari AC, usai kendaraan ditumpanginya terjebak di jalan berlumpur kawasan perkebunan sawit di Desa Limbur Baru, Kecamatan Limbur, Kabupaten Bungo, Jambi.
Empat orang tewas itu merupakan satu keluarga bernama Masrial, Nuryanti, Vanggi dan Fattan Azizait, warga Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Solok, Sumatera Barat.
Satu keluarga dari Sumatera Barat itu berangkat dari Solok ingin mengunjungi kerabatnya di Desa Limbur Baru, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi.
Hasil penyelidikan polisi dengan memeriksa sejumlah saksi, diduga keluarga tersebut memilih jalur tersebut karena sudah mengetahui medan.
Korban saat itu mendapat informasi jalan di Limbur terputus karena banjir sehingga keluarga tersebut memilih jalur alternatif yang merupakan jalan perkebunan sawit.
"Kalau kita analisa, korban ini karena melalui jalan alternatif berarti korban ini tahu wilayah di sana padahal di sana jalan perkebunan sawit," kata Kasi Humas Polres Bungo AKP M. Nur saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (16/4).
Polisi juga telah memeriksa handphone korban dan tidak ditemukan menggunakan aplikasi google maps.
"Itu tidak tidak ada membuka google map atau yang lain," kata Nur.
Korban sempat menghubungi pihak keluarga yang akan dikunjungi untuk dijemput. Namun karena akses jaringan seluler sulit didapat, korban ditemukan meninggal dunia setelah kerabat tiba di lokasi.
"Jadi saat pihak keluarga korban datang dan pihak kepolisian datang bahwa korban sudah meninggal dunia," ujar Nur.
Lokasi satu keluarga meninggal dunia di dalam mobil tersebut jauh dari permukiman warga. Selain itu, tidak ada pengendara yang melintas karena merupakan jalur alternatif dan suasana lebaran.
"Di sana itu tidak ada satupun rumah warga, hanya saja kawasan perkebunan sawit yang luas," kata Nur.
Nasib nahas sebelumnya dialami satu keluarga lantaran meninggal dunia usai terjebak di jalan berlumpur di Desa Limbur Baru, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi.
Empat orang meninggal di dalam mobil Xenia merupakan satu keluarga dari Sumatera Barat yang mau silaturahmi dengan keluarga, namun saat di perjalanan malah kendaraan terjebak di Jalan Alternatif.
Kesaksian Warga
Sandra Juniko salah satu warga di sana mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut memang buruk dan berapa waktu lalu dilanda hujan serta banjir.
"Iya bang, sebelumnya itu jalan itu banjir karena hujan terus di daerah sini sehingga jarak orang lewat di sana," kata Sandra, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/4).
Menurut dia, warga bingung kenapa satu keluarga itu melintas di jalan alternatif bukan di jalan utama.
"Iya kalau kami tahu itu jalan tersebut biasanya digunakan oleh para ngelangsir buah sawit atau kendaraan truk, dan jarang warga melihat di sana," ujar Sandra.
Selain jalan alternatif tersebut, Sandra mengatakan, sebenarnya ada jalan dusun kendati kondisinya bukan seperti jalan di kota.
"Kalau jalan desa itu bagus dikit tapi kalau jalan perusahaan ya begitu lah. Namanya jalan yang jarang dilalui melainkan hanya saat mengambil sawit baru lah," ujar Sandra.
Sandra mengatakan, apabila dari Kota Bungo membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai Desa Limbur Baru. Sepanjang jalan kanan maupun kiri tanaman sawit dan minim untuk penerangan jalan.
Selain itu, untuk pindah desa ke desa lain membutuhkan waktu sekitar 20 menit lebih. Kemudian baru ada bangunan warga atau rumah penduduk dan jalan minim penerangan sehingga apabila malam hari sangat gelap.
Sandra menduga keluarga tersebut memilih jalan alternatif karena melewati jalan umum atau poros kemungkinan banyak pengendara lalu lalang.
"Kami juga heran kok lama orang tuh kejebak, kalau dirinya lewat jalan poros paling setiap berapa menit ketemu sama pengendara lain," tutup Sandra.