Tidak Tebar Aksi Teror, Kenapa Anggota Jamaah Islamiyah Ditangkap ?
Berbagai indikasi yang dikantongi antara lain adanya upaya rekrutmen anggota. Mereka kemudian menjalani latihan militer dengan dikirim langsung ke Suriah.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, penangkapan terduga teroris yang menggerakkan kembali organisasi terlarang Jamaah Islamiyah (JI) dilakukan sebagai bentuk antisipasi aksi terorisme. Terlebih, berbagai indikasi pun telah dikantongi tim Densus 88 Antiteror.
"Ini beruntung karena Indonesia memiliki UU 5 tahun 2018, artinya dengan indikasi-indikasi kelompok terorisme menyusun kekuatan, kemudian memiliki basic ekonomi, dan merencanakan membangun khilafah, jadi bisa menggunakan tindakan preventif straight," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
"Tindakan ini sebagai upaya mitigasi dan pencegahan, dan ini tidak besar. Tentu rekan-rekan bisa membayangkan apabila organisasi itu tumbuh besar dan memiliki masa dan kekuatan ekonomi, maka tinggal tunggu waktu saja kemungkinan cita-cita mereka untuk membentuk khilafah Indonesia terwujud," lanjutnya.
Berbagai indikasi yang dikantongi antara lain adanya upaya rekrutmen anggota. Mereka kemudian menjalani latihan militer dengan dikirim langsung ke Suriah.
"Sepanjang 2013 dan 2018 sudah mengirim orang-orang yang berhasil direkrut untuk mengikuti program latihan, maupun langsung praktik di Suriah. Sudah ada enam gelombang yang diberangkatkan," jelas Dedi.
Keahlian hasil rekrutmen dan pelatihan itu tidak tanggung-tanggung. Mereka memiliki kemampuan intelijen, ketangkasan militer, perakitan bom, pengoperasian roket, hingga menjadi penembak jitu atau sniper.
"Saat ini jaringan JI ini memang terlihat belum melakukan rencana aksi terorismenya Indonesia. Tapi yang bersangkutan (amir) bersama kelompoknya saat ini sedang membangun kekuatan, tujuannya untuk membangun khilafah," ujar Dedi.
Lebih lanjut, upaya membangun kekuatan kelompok Jamaah Islamiyah terlihat dari upaya penggalangan dana lewat beragam cara. Salah satunya dengan mengelola perkebunan kelapa sawit.
"Perkebunan sawit itu menghasilkan uang untuk membiayai aksi, juga untuk membiayai organisasi, dan juga untuk membiayai gaji daripada pejabat atau orang di dalam struktur Jaringan JI," terangnya.
Setelah semua semakin kuat, baik dari sisi jumlah anggota, bekal kemampuan militer, hingga pendanaan, maka bisa dipastikan Jamaah Islamiah akan segera mendeklarasikan upaya penegakan khilafah di Indonesia.
"Secepat mungkin pihak kepolisian memberlakukan preventif straight," Dedi menandaskan.
Kelompok Jamaah Islamiyah telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dibubarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2007 lalu. Meski begitu, pergerakannya ternyata masih aktif hingga 2019 ini dengan dipimpin oleh amir baru.
Reporter: Nanda Perdana
Baca juga:
Hingga 2018, Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Kirim 6 Gelombang Ke Suriah
Rekam Jejak Aji Pangestu, Terduga Teroris Pimpinan Baru Jamaah Islamiyah
Polri: Pejabat Organisasi Jamaah Islamiyah Digaji Hingga Rp15 Juta
Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris Jaringan Jemaah Islamiah
Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Bekasi
Polri Benarkan Terduga Teroris Ditangkap di Palangka Raya, Ini yang Disita