Tifatul belum pastikan matinya situs Indonesia disebabkan hacker
Tifatul Sembiring mengaku belum ada laporan yang menyebutkan kejadian itu akibat dari serangan peretas.
Sejumlah situs milik Bank Indonesia dan Garuda dikabarkan sempat down. Diduga, kejadian itu akibat serangan para peretas (hacker) asal Australia.
Terkait kondisi itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring mengaku belum ada laporan yang menyebutkan kejadian itu akibat dari serangan peretas.
"Beritanya begitu, tapi kan hacker enggak bisa dikonfirmasi, apa betul ada yang diserang. Sampai saat ini saya belum dapat laporan bahwa ada situs Australia yang diserang hacker Indonesia. Kalaupun menyerang, mereka enggak akan mengakuinya. Saya juga belum dapat laporan situs Indonesia diserang hacker Australia," ujar Tifatul di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11).
Dia menambahkan, pihak-pihak yang terserang juga tak akan serta merta mengakui situs miliknya diretas oleh pihak-pihak tertentu. Apalagi, dalam keamanan dunia maya hanya memberikan data saja, bukan bentuk serangan yang terjadi.
"Di cyber security tidak terungkap, hanya memberi data, memberi alert (peringatan) badan apa yang diserang," tandasnya.
Sebelumnya, situs Bank Indonesia terhitung sejak pukul 08:15 WIB tadi pagi tidak bisa dibuka atau diakses. Besar kemungkinan rontoknya situs penguasa moneter di Indonesia itu terkena serangan hacker asal Australia. Para hacker Australia melakukan hal itu karena membalas dendam atas serangan hacker Indonesia pada Bank Sentral Australia tadi malam.
Hingga saat ini, situs BI tak bisa dibuka, sedangkan barisan hacker Indonesia saat ini telah mengendurkan serangan dan bersiap melancarkan serangan berikutnya nanti malam.