Tiga Hari Berturut-turut 60 Wedus Gembel Meluncur dari Kawah Merapi
Guguran awan panas atau wedus gembel terus keluar dari puncak Gunung Merapi sejak Sabtu (11/3) hingga Senin (13/3) pukul 09.00 WIB. BPPTKG Yogyakarta mencatat, ada 60 kali guguran awan panas yang dikeluarkan Gunung Merapi pada periode tersebut.
Guguran awan panas atau wedus gembel terus keluar dari puncak Gunung Merapi sejak Sabtu (11/3) hingga Senin (13/3) pukul 09.00 WIB. BPPTKG Yogyakarta mencatat, ada 60 kali guguran awan panas yang dikeluarkan Gunung Merapi pada periode tersebut.
"Hingga saat ini, Senin 13 Maret 2023, tercatat 60 kejadian awanpanas guguran di Gunung Merapi," kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin (13/3).
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Agus menerangkan seluruh awan panas yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi pada Sabtu (11/3) sampai Senin (13/3) meluncur ke arah Sungai Krasak dan Sungai Bebeng.
"Ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng. Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapai 3,7 km dari puncak Gunung Merapi," terang Agus.
Agus menyebut pasca-rangkaian guguran awan panas tersebut BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di level Siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak," ungkap Agus.
"Sedangkan potensi lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Merapi," tutup Agus.
(mdk/cob)