Tiga kali masuk penjara, residivis jambret di Samarinda ditembak
Tiga kali masuk penjara, residivis jambret di Samarinda ditembak. Penangkapan Heri dilakukan Sabtu (7/4) malam. Dalam rentang waktu kurang 24 jam setelah dini hari sebelumnya dia dilaporkan merampas motor pengguna jalan di kawasan Komplek Citra Niaga Jalan Niaga Utara.
Kaki kiri Heri Gunawan (32) alias Heri Sampara, warga Sambutan, Samarinda, tertembus peluru polisi, gara-gara melawan petugas, saat diburu usai merampas motor pengguna jalan. Residivis begal itu pun kini kembali meringkuk di penjara.
Penangkapan Heri dilakukan Sabtu (7/4) malam. Dalam rentang waktu kurang 24 jam setelah dini hari sebelumnya dia dilaporkan merampas motor pengguna jalan di kawasan Komplek Citra Niaga Jalan Niaga Utara.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
"Kejadiannya sekitar jam 2 dini hari. Korban diberhentikan pelaku di jalan, menyuruh minggir. Sambil pakai sajam, minta korban serahkan kunci dan uang, lalu pergi bawa motor korban," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto, ditemui merdeka.com, di kantornya, Jalan Bhayangkara, Senin (9/4).
Setelah kabur membawa motornya, korban melapor ke Polsekta Samarinda Ilir, menjelang subuh. Dari ciri-ciri pelaku yang diutarakan korban, polisi bergerak melakukan penyelidikan.
"Mengarah kepada Heri Sampara, diduga seorang residivis. Akhirnya kita temukan waktu melintas di flyover Air Hitam," ujar Purwanto.
Penangkapan Heri, tidak berlangsung mulus. Heri melawan petugas. Berisiko, polisi terpaksa melumpuhkan Heri dengan timah panas. "Sudah 2 kali tembakan peringatan. Karena melawan, kita lumpuhkan dengan timah panas di kaki kirinya," ujar Purwanto.
Diinterogasi, di hari yang sama sore harinya Sabtu (7/4) itu, Heri juga menjambret korban seorang wanita, membawa kabur tas. "Lokasi kejadiannya di Jalan Kebaktian. Waktu di flyover itu, dia mengaku mau mengincar korban jambret lainnya," sebut Purwanto.
Meski bertubuh gempal, namun sepak terjang Heri melalukan tindak kriminal, membuatnya sudah 3 kali meringkuk di penjara. "Dia sudah 3 kali keluar masuk penjara sejak 2009 sampai 2013. Mulai kasus penganiayaan, penadah, dan jambret," terang Purwanto.
Heri punya alasan dia kembali berbuat nekat di jalanan. "Kalau merampas motor ini pertama kali, karena alasan ekonomi saja. Saya nodong pakai pisau dapur Pak," kata Heri, yang dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.
Baca juga:
Jambret beraksi, Rp 198 juta dirampas usai diambil dari bank
Penjambret spesialis turis yang beraksi di 37 lokasi Bali didor polisi
Jambret bersenjata mainan dibedil polisi di Sepatan Tangerang
Waspada, jambret perhiasan berkeliaran incar anak-anak di Tangerang
Polisi bekuk jambret incar wisatawan di Pantai Pandawa
2 Jambret tas wanita di Padang dibekuk polisi, 1 masih pelajar SMK
Aksi polisi amankan terduga copet di JPO Gelora Bung Karno