Tim DVI Menerima Total 137 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air
Selain kantong jenazah dan properti, lanjut Rusdi, Tim DVI gabungan Rumah Sakit (RS) Polri juga telah menerima data Ante Mortem sebanyak 112 sampel DNA dari pihak keluarga korban SJ 182.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, merilis data teranyar terkait temuan kantong jenazah korban Sriwijaya Air. Hingga Rabu (13/1) pukul 09.00 WIB, total terkumpul 137 kantong jenazah dan 35 kantong properti dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Data kami terima hingga pukul 09.00 WIB, total kantong jenazah diterima sebanyak 137 kantong, kemudian tim juga menerima 35 kantong properti," kata Rusdi dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Selain kantong jenazah dan properti, lanjut Rusdi, Tim DVI gabungan Rumah Sakit (RS) Polri juga telah menerima data Ante Mortem sebanyak 112 sampel DNA dari pihak keluarga korban SJ 182.
"Sampai pukul 09.00 WIB, sekarang tim juga sudah menerima sampel DNA sebanyak 112 sampel," jelas Rusdi.
Rusdi menjelaskan, setelah menerima kantong jenazah dan properti, Tim DVI segera melakukan proses pencocokan dengan hasil DNA. Diketahui, keduanya menjadi Ante Mortem dan Post Mortem untuk mengidentifikasi dan mengetahui identitas korban.
"Dilakukan tindakan disesuaikan dengan kegiatan identifikasi, verifikasi dan validasi daripada data yang dilaksanakan dengan keakuratan, ketelitian sehingga betul-betul hasil identifikasi dapat dipertanggung jawabkan," Rusdi menandasi.
Reporter: M Radityo
Baca juga:
Pasukan Elite TNI Melanjutkan Pencarian Sriwijaya Air SJ-182, Fokus CVR dan Korban
Pencarian Sriwijaya Air, Potret Penyelam TNI AL Salat di Atas Kapal Curi Perhatian
Ini Potret Tim Penyelam TNI AL yang Temukan Black Box Sriwijaya Air
Bertambah 65, Tim SAR Kumpulkan Total 139 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya SJ 182
Mengenal Mobile Diving Chamber, Alat Pendukung Penyelam Operasi Sriwijaya SJ 182