Tim Gabungan dan Ahli Asal Australia Gagal Tangkap Buaya Berkalung Ban
Penangkapan buaya liar di Sungai Palu semata-mata hanya untuk melepaskan ban motor yang terlilit dileher buaya. Semakin lama buaya itu semakin besar, dan jika ban di lehernya tidak dilepaskan, tidak menutup kemungkinan buaya liar tersebut mati.
Tim satgas khusus Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang beranggotakan personel BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Polairud Polda Sulteng dan dibantu dua ahli buaya dari Australia terus melanjutkan perburuan buaya liar berkalung ban di Sungai Palu. Usaha untuk melepaskan kalung ban di leher buaya belum berhasil.
"Kami tetap memburu sampai buaya itu berhasil ditangkap," kata Ketua Tim Satgas BKSDA Sulteng, Haruna di Palu, Senin kemarin.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Haruna yang sebelumnya sempat mengabdi di Balai Besar Taman Nasional (TNLL) selama beberapa tahun tersebut mengatakan, sebenarnya buaya berkalung ban yang diburu beberapa hari terakhir ini pada Minggu dinihari nyaris tertangkap.
Buaya tersebut lepas dari jeratan dan upaya untuk kembali menangkapnya terus dilakukan. "Kita baru akan hentikan pencarian sampai buaya yang menjadi target operasi itu bisa ditangkap," kata dia.
Penangkapan buaya liar di Sungai Palu semata-mata hanya untuk melepaskan ban motor yang terlilit dileher buaya.
Semakin lama, kata Haruna, buaya itu semakin besar dan jika ban di lehernya tidak dilepaskan, tidak menutup kemungkinan buaya liar tersebut mati.
Karena itu, tim satgas bersama dua ahli buaya dari Australia terus berupaya keras untuk segera menangkapnya dan mengeluarkan ban yang ada dileharnya.
Setelah ban berhasil dilepas dari leher biaya, maka selanjutkan akan dikembalikan ke habitatnya. "Target kita melepaskan ban dan sesudah itu akan dilepaskan kembali ke Sungai Palu," kata Haruna.
Dia mengaku kesulitan menangkap buaya karena warga yang menyaksikan cukup banyak.
Setiap hari, ribuan warga Kota Palu, bahkan ada juga dari luar yang datang hanya untuk melihat proses penangkapan buaya berkalung ban yang sudah hampir dua pekan terakhir ini menjadi target tim satgas BKSDA.
Untuk segera menangkap buaya itu, tim telah memasang beberapa alat penangkap yang disebar di sejumlah titik target di sepanjang Sungai Palu. Salah satu titik yang menjadi target dan telah dipasang perangkap adalah di sekitar jembatan II Palu.
Sejak pagi sampai malam hari, titik target operasi penangkapan buaya di jembatan II Palu dipadati warga.
(mdk/cob)