Tim Inafis Cek CCTV Bandara Sebelum Penumpang Sriwijaya Air Masuk Pesawat
Yani berharap dengan melakukan pemeriksaan dan analisa melalui CCTV timnya dapat mengetahui data yang lebih jelas terkait korban. Hal itu, karena potongan tubuh yang didapat oleh tim evakuasi tidak seluruhnya memiliki sidik jari.
Masuk hari ke-10 operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya SJ-182, proses identifikasi jenazah korban masih terus berlanjut dengan baru berhasil mengidentifikasi 29 korban. Kasubag Ren Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, AKBP Yani menyampaikan pihaknya telah menyiapkan database untuk membantu proses identifikasi. Salah satunya dengan mengecek CCTV di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
"Saat ini, Inafis sudah mengantongi data dari CCTV, nanti CCTV yang ada di bandara, sebelum korban memasuki pesawat akan dianalisis dari alat kami," ujar Yani saat jumpa pers di RS Polri, Senin (18/1).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Yani berharap dengan melakukan pemeriksaan dan analisa melalui CCTV timnya dapat mengetahui data yang lebih jelas terkait korban. Hal itu, karena potongan tubuh yang didapat oleh tim evakuasi tidak seluruhnya memiliki sidik jari.
"Terkait dengan sidik jari memang, saat ini kami belum mendapatkan hasil. Tetapi mudah-mudahan melalui analisis CCTV yang diperoleh, bisa lebih mendukung terkait dengan kejelasan data korban," jelasnya.
Sekedar informasi jika sampai Senin (18/1) pagi ini, Tim DVI Polri baru berhasil mengidentifikasi 29 korban penumpang. Dan masih tersisa tersisa 33 orang lainnya yang belum teridentifikasi.
Terima 308 Kantong Body Part
Sebelumnya, Rumah Sakit Polri telah menerima total sebanyak 308 kantong berisi body part selama operasi pencarian dan evakuasi operasi Tim SAR pesawat Sriwijaya SJ 182, di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu.
"Sampai hari ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di Tanjung Priok," sebut Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/1).
Selain itu, Hery mengatakan bila Tim DVI Polri juga telah lengkap menerima laporan orang hilang 62 laporan terdiri dari 32 laki-laki dan 30 perempuan. Namun demikian pihaknya masih membutuhkan data-data pelengkap guna proses identifikasi
"Kami tetap memerlukan data-data pelengkap. Sampai hari ini, kami telah menerima sampel dan melakukan pemeriksaan sebanyak 438 sampel DNA, baik itu antemortem ataupun postmortem," jelasnya.
Kemudian untuk kegiatan identifikasi hari ini, lanjutnya, Tim DVI akan membentuk pemeriksaan empat meja di postmortem untuk memeriksa dua kantong yang kemarin baru diserahkan.
"Untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong. Update teridentifikasi, kami telah melakukan identifikasi sebanyak 29 korban, dan 15 di antaranya sudah diserahkan ke keluarga," jelasnya.
(mdk/eko)