Tim SAR dengar sinyal 'ping' dari CVR black box Lion Air PK-LQP
Tim SAR mendapatkan sinyal 'ping' yang diduga berasal dari Cockpit Voice Recorder (CVR) milik Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Sebelumnya, tim telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) dalam black box pesawat yang mampu mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.
Tim SAR mendapatkan sinyal 'ping' yang diduga berasal dari Cockpit Voice Recorder (CVR) milik Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Sebelumnya, tim telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) dalam black box pesawat yang mampu mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan sinyal yang didengar tim sangat lemah. Saat ini, para anak buahnya itu tengah mencari keberadaan CVR itu.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Tadi pagi kita sudah mendengar suara ping yang satu, walau agak lemah, tidak jauh dari kapal Victory, ada di bagian buritan, jaraknya sekitar 50 meter. Penyelam sedang cari di tempat itu untuk bisa temukan," kata Syaugi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).
Katanya, apabila nanti ditemukan akan lengkap seluruh penemuan black box. Selain itu, tim juga masih berupaya mencari korban-korban.
"Mudah-mudahan itu sudah bisa temukan, sehingga black box lengkap baik FDR-CVR. Baik korban-korban jika masih ada. Saat ini lagi dilihat lagi. Di sana ada satu kantong lagi lagi on the way," ujarnya.
Dalam tugas ini, Syaugi mengklaim menurunkan 100 penyelam lebih dari berbagai stakeholder.
"Tim penyelam ini banyak sekali di atas 100 penyelam. Jadi saya mengatur dan membagi lokasi penyelaman, tidak bisa penyelam ini bebas menyelam," pungkasnya.
Baca juga:
Hari ke-6 pencarian, Tim SAR temukan turbin dan roda Lion Air PK-LQP
Usai tragedi Lion Air, Mahkamah Penerbangan harus dibentuk
YLKI: Kemenhub lembek kepada Lion Air
Penampakan puing-puing di dasar laut area pencarian Lion Air
Tim SAR Lion Air yang tewas banyak bantu angkat mayat dari dasar laut
Kepala Basarnas ungkap kronologi tewasnya penyelam saat cari korban Lion Air