Tim untuk usut testimoni Fredi Budiman harusnya dibentuk presiden
Bambang menilai seharusnya penyelidikan itu dilakukan satu tim saja yang di dalamnya terdapat orang-orang independen.
Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengapresiasi langkah Polri, BNN dan TNI yang membuat tim khusus untuk menyelidiki testimoni pernyataan Fredi Budiman. Langkah yang dibuat masing-masing instansi ini merupakan awal yang baik untuk membongkar mafia di tubuh institusi negara.
Meski demikian, Bambang menilai seharusnya penyelidikan itu dilakukan oleh satu tim saja yang di dalamnya terdapat orang-orang yang dinilai independen. Sebab dikhawatirkan kasus ini akan saling menutupi atau malah saling menuduh dalam prosesnya.
"Kami menyarankan tim ini hanya dibuat satu yang dibuat langsung oleh Presiden. Karena kalau sendiri-sendiri nanti khawatir ada yang saling menutup atau saling menuduh," ujar Bambang di Kantor KontraS Jalan Kramat II, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (12/8).
Bambang menuturkan bila tim tersebut dibuat oleh presiden, independensinya akan lebih terjaga. Tak hanya diteliti oleh masing-masing instansi, tim ini juga bisa mengikutsertakan para pakar dalam prosesnya.
"Karena ini beda lembaga, jadi lebih baik ditarik dan dibentuk langsung oleh presiden," tambah Bambang.
Tak salah memang bila masing-masing instansi membuat timnya sendiri karena itu memang haknya untuk menelisik lembaganya. Namun hanya saja, jangan sampai hal tersebut justru melindungi atau mengaburkan kebenaran fakta tersebut. Sebab, kasus ini memiliki dampak yang signifikan.
"Seharusnya satu saja, karena hak ya silakan saja. Mereka punya kewenangan dan hak untuk meneliti, tapi karena ini masalah besar, jadi jangan sampai mengaburkan sesuatu yang ada," tegas Bambang.
"Informasi dari Fredi Budiman yang disampaikan lewat Haris Azhar sangat penting dan perlu ditangani secara serius," tandasnya.