Tingkatkan Kualitas SDM Sulteng, Anwar-Reny Tangani Stunting Sejak Dini
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng tahun 2023, persentase angka stunting Kabupaten Sigi menyentuh angka 26,4 persen.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid-Reny Lamadjido, menyoroti masalah stunting yang masih tinggi di Kabupaten Sigi.
Reny Lamadjido menegaskan, penanganan stunting akan menjadi salah satu prioritas utama bagi Sulawesi Tengah ke depan.
- Debat Pilkada Banten soal Stunting: Ade Sumardi Bicara Hulu ke Hilir, Dimyati Bawa Nama Prabowo Bikin Penonton Riuh
- Klungkung Terima Penghargaan Prevalensi Stunting Terendah Nasional dari Kemenkes
- BPIP Ikut Turun Tangani Stunting, Bagikan Sembako Sehat di Karanganyar
- Paparkan Data, Kepala BKKBN Puji DIY Karena Angka Bayi Stunting Rendah
Reny Lamadjido mengatakan, satu masalah mengenai Kabupaten Sigi adalah angka stunting yang masih tinggi. Ke depan, Reny Lamadjido mencanangkan, Sigi dan tentunya kabupaten lain di Sulteng akan lebih banyak diintervensi penanganan guna memberantas masalah stunting.
“Kalau Sigi itu stuntingnya masih tinggi, ke depan Sigi harus banyak diintervensi, karena penanganan stunting ini menjadi program utama kami,” kata Reny Lamadjido, Selasa (10/9).
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng tahun 2023, persentase angka stunting Kabupaten Sigi menyentuh angka 26,4 persen.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Sulteng, angka yang dimiliki Sigi ini masih berada dalam rata-rata, justru jumlah stunting paling tinggi di Sulteng, diduduki oleh Kabupaten Donggala yakni sebesar 34,1 persen.
Untuk menangani masalah besar ini, Reny Lamadjido memiliki jurus ampuh memberangas stunting sejak dini. Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng ini merancang secara komprehensif program penanganan stunting yang akan dilakukannya untuk menyelematkan generasi penerus bangsa.
Reny Lamadjido menerangkan, upaya pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum seorang wanita memasuki masa kehamilan.
Putri mantan Gubernur Sulteng, Abdul Aziz Lamadjido ini menggarisbawahi pentingnya program pemberian tablet besi kepada anak sekolah berusia 14-18 tahun sebagai langkah pertama dalam mencegah stunting.
Dia menjelaskan, asupan zat besi yang cukup pada remaja putri sangat penting untuk memastikan mereka memiliki status gizi yang baik sebelum memasuki usia reproduksi.
Reny Lamadjido menjelaskan, penanganan stunting sejalan dengan program nasional dan menjadi bagian dari visi Anwar-Reny untuk memberdayakan manusia di Sulawesi Tengah.
“Karena ini program nasional karena ini juga ada hubungannya dengan program kami, yakni pemberdayaan manusia,” ucap Reny Lamadjido.
Selain itu, Reny Lamadjido juga menyoroti program bagi calon pengantin (catin) sebagai langkah preventif lainnya. Dalam program ini, Kantor Urusan Agama (KUA) diharapkan memberikan edukasi kesehatan kepada calon pengantin, serta surat rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas.