Kondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Sampah plastik masih menjadi kontributor terbesar dalam meningkatnya total keseluruhan jumlah sampah di ranah nasional.
Kondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, sampah di Indonesia telah mencapai 67,8 juta ton sampah, yang kemudian naik menjadi 70 juta ton sampah pada 2022.
Sampah plastik masih menjadi kontributor terbesar dalam meningkatnya total keseluruhan jumlah sampah di ranah nasional.
Padahal, jika sampah plastik terkelola dengan baik, maka dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomi serta dapat menjadi sumber mata pencaharian baru di sektor informal.
Data dari Kementerian Kesehatan RI juga menunjukkan bahwa 28 juta masyarakat Indonesia masih belum mempunyai akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.
Dalam aspek gizi, menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting telah menurun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022.
Meski mengalami penurunan, pemerintah masih menargetkan penurunan lebih lanjut menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Sebagai upaya lanjutan, Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) bekerja sama dengan Danone mendorong pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
"Permasalahan lingkungan dan kesehatan di masyarakat kita merupakan hal yang serius, dan tentunya kedua hal tersebut saling terkait. Dengan keberadaan KAGAMA di 34 provinsi, kami berharap sinergi ini dapat memperluas cakupan edukasi pencegahan stunting serta mendorong akses air bersih dan penerapan ekonomi sirkualr di masyarakat, sembari membantu menaga kelestarian lingkungan," kata AAGN Ari Dwipayana, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAGAMA (2019-2024).
"Tidak berhenti sampai di sini, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi secara positif dalam peningkatan derajat kesehatan Indonesia, menjaga kelestarian lingkungan, dan mendukung pengembangan sumber daya manusia serta kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkap dia.