Perubahan Iklim dan Peningkatan Sampah jadi Problem Besar Indonesia di Tahun 2023
Data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 6 persen populasi atau sekitar 18 juta orang per tahun di Indonesia terserang ISPA.
Perubahan Iklim membuat penyakit ISPA mengancam.
Perubahan Iklim dan Peningkatan Sampah jadi Problem Besar Indonesia di Tahun 2023
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2021 tercatat 68,5 juta ton sampah dan meningkat hingga 70 juta ton di 2022, di mana 24 persen atau 16 juta ton sampah di antaranya tidak dapat dikelola.Webinar Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) and Health yang digelar Prudential Indonesia mengajak peserta untuk mengimplementasikan metode 3R (reuse, reduce, recycle) di kehidupan sehari-hari, termasuk pilah sampah, untuk mengurangi polusi udara dan mewujudkan kota yang bersih dan nyaman.
"Kami akan terus hadir dan mengambil peran aktif untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, nasabah, dan karyawan akan kesehatan diri serta lingkungan secara luas untuk memberikan kontribusi berkelanjutan guna melindungi setiap kehidupan, untuk masa depan," ujar Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia.
Selain masalah sampah, suhu udara makin panas seiring dengan perubahan iklim global. Dampaknya, penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) makin mengancam.
Data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 6 persen populasi atau sekitar 18 juta orang per tahun di Indonesia terserang ISPA. Selain ISPA, peningkatan konsentrasi ozon di permukaan bumi dapat meningkatkan frekuensi serangan penyakit jantung.
"Kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan merupakan dua hal penting yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga perlu berjalan selaras. Tanpa lingkungan yang sehat, masyarakat tidak dapat menikmati hidup yang sehat dan berkualitas, seperti banyaknya pemberitaan tentang keluhan kesehatan yang muncul karena dampak polusi belakangan ini,"
jelas Karin.
Melalui kegiatan itu, pihaknya berkomitmen untuk menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi masyarakat dan generasi mendatang dengan menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
"Kami tetap senantiasa secara proaktif melakukan berbagai inisiatif yang berdampak positif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan,"
tutup Karin.