Tinjau Bandara Soetta, Kapolri Minta Karantina Penumpang Diawasi Ketat
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengingatkan seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan baik, terutama untuk mengawasi kedatangan hingga karantina pelaku perjalanan luar negeri.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengingatkan seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan baik, terutama untuk mengawasi kedatangan hingga karantina pelaku perjalanan luar negeri.
"Saya minta seluruh petugas satgas TNI Polri untuk betul-betul mengawasi proses pelaksanaan pemeriksaan dan saat karantina berjalan dengan baik. Terhadap pelanggaran silakan diproses," kata Sigit di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (24/12).
-
Kapan Soekarno dan Hatta diculik oleh para pemuda? Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
-
Apa yang dibahas oleh Dirut BPJS Kesehatan dan Wali Kota Balikpapan dalam pertemuan tersebut? Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
-
Kenapa Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Pemuda Pemudi Sehati 08, Linda Setiawati mengatakan, pihaknya mendukung Prabowo-Gibran lantaran paslon nomor urut 02 tersebut memiliki program kerja yang pro terhadap anak muda.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengangkatan menteri kesehatan dalam Kabinet Hatta II? Sejak 1 Desember, dr. Johannes Leimana menggantikan Menteri Kesehatan ad interim dr. Surono, menyisakan hanya dua menteri.
-
Kenapa penampilan Menteri AHY dan Basuki Hadimuljono menjadi sorotan? Penampilan AHY dan Basuki Hadimuljono Disorot Selain kemeriahan acara, sorotan juga tertuju pada gaya berpakaian dari AHY yang tampak necis dan gagah dengan setelan jas dan peci hitam.
Bersama rombongan Menteri Perhubungan, Menkes, dan Kepala BNPB, Sigit memantau langsung penerapan prokes pada proses penanganan kedatangan WNI dan WNA dari luar negeri. Dia menegaskan untuk lebih mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat agar varian Omicron tidak berkembang luas di Indonesia.
"Karena kita tahu ini berkembang 5x lebih cepat dan bisa menyerang yang sudah vaksin. Ini tentu menjadi bagian yang mungkin membuat masyarakat tidak nyaman, tapi harus menempatkan keselamatan rakyat sebagai prioritas tertinggi," tegas Kapolri.
Penumpang Diingatkan Jalani Karantina 10 Hari
Dia menjelaskan, secara umum ada 14 tahapan penerapan prokes pada kedatangan WNA dan WNI setibanya di Bandara Soetta dari luar negeri.
"Mulai dari masuk sampai tahap terakhir diarahkan menuju hotel atau wisma yang mendapatkan fasilitas untuk karantina mandiri. Secara umum kita mengecek langsung, memberikan evaluasi sehubungan dengan adanya kritik agar ke depannya lebih baik," ucap Sigit seusai meninjau penerapan prokes pada kedatangan penumpang luar negeri.
Dia juga mengingatkan penumpang dari luar negeri agar benar-benar menjalani masa karantina hingga 10 hari penuh. Untuk itu, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan pengawasan secara manual tetap harus dilaksanakan.
"Ada beberapa langkah yang memanfaatkan TIK, kemudian bersinergi dengan petugas yang ada untuk memastikan seluruh tahapan. Mulai dari masuk sampai hotel, semua berjalan dan tidak ada yang turun ke jalan dan dipastikan selama 10 hari masa karantina harus betul-betul berada di tempat. Oleh karena itu penggunaan aplikasi ditambah manual dilakukan," tegas dia.
Kapolri mengaku mendapat laporan adanya ketidakpatuhan penumpang yang menjalani masa karantina. Ada yang mengikutinya hanya dua hari.
"Ini jadi penting karena beberapa hari lalu kita dapati baru 2 hari selesai. Ini berbahaya karena saat ini varian baru Omnicron sudah ada 8 kasus, rata-rata dari kondisi ini harus ditangani dengan baik dengan karantina," ucap Kapolri.
(mdk/yan)