Tinjau Lokasi Banjir Bandang Garut, Wagub Jabar Tetapkan Status Tanggap Darurat
Penetapan tanggap darurat bencana dilakukan agar proses penanganan dilakukan dengan cepat.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Ciloa, Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Tinjauan dilakukan karena lokasi tersebut menjadi salah satu tempat yang terdampak banjir bandang pada Sabtu (27/11) sore.
"Saya datang mewakili Gubernur Jawa Barat untuk meninjau lokasi terdampak banjir bandang. Saat ini kondisi air sudah surut, namun warga masih membersihkan sisa material yang terbawa banjir bandang," kata Uu di lokasi bencana , Minggu (28/11).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana cara mencegah banjir bandang? Untuk mengurangi risiko banjir bandang, langkah-langkah dapat diambil seperti membangun tanggul atau bendungan untuk menahan air, membuat daerah resapan air agar tanah dapat menyerap air dengan baik, dan juga membuat saluran air yang baik untuk mengalirkan air dengan lancar dan mencegah banjir.
-
Kapan banjir bandang di Grobogan terjadi? Pada Selasa pagi (6/2), banjir bandang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
-
Siapa yang terdampak banjir di Jalan Braga, Bandung? Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
Sebagai tindak lanjut atas kejadian ini, Uu menyatakan bahwa bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Sukawening dan Karang Tengah ditetapkan status tanggap darurat bencana. Penetapan dilakukan agar proses penanganan dilakukan dengan cepat.
"Sebagai tindak lanjut telah ditetapkan status tanggap darurat bencana. Agar penanganan dapat cepat dilakukan, sehingga masyarakat tak akan terganggu aktivitasnya," ungkapnya.
©2021 Merdeka.com/Mochammad Iqbal
Agar kejadian banjir bandang tidak terulang, Uu mengatakan akan dilakukan pengerukan sungai. Tidak hanya itu saja, secara khusus Uu meminta agar dibuat sodetan karena di lokasi bencana terjadi penyempitan.
"Lalu kita akan perbaiki beberapa jembatan yang putus. Lalu harus ada kolaborasi dari instansi terkait agar menjaga kondisi tutupan di hulu," jelasnya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com di lapangan, kondisi air yang sempat menggenangi perumahan warga memang sudah surut. Walau begitu, masih nampak banyak material yang sebelumnya terbawa arus banjir bandang.
Saat ini, pemilik rumah dibantu petugas dan relawan secara gotong royong melakukan pembersihan material sisa banjir bandang. Material tidak hanya ada di sekitaran perkampungan saja yang dibersihkan, yang ada di dalam rumah pun sama-sama dibersihkan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut banjir bandang yang terjadi Sabtu (27/11) menyebabkan terdampaknya sembilan desa yang terdiri dari enam desa di Kecamatan Sukawening dan tiga desa di Kecamatan Karang Tengah.
Secara keseluruhan, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak berjumlah 313. Dari jumlah tersebut, 68 KK terpaksa mengungsi sementara.
Banjir bandang pun diketahui merusak delapan jembatan, sejumlah kendaraan, jalur pipa, hingga lahan pesawahan milik warga. Hingga saat ini, BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.
Baca juga:
Kondisi Kabupaten Garut Setelah Banjir Bandang
Banjir Bandang di Garut, Rumah Warga Hanyut
Terseret Air Bah saat Seberangi Sungai, Ibu dan 3 Putrinya Meninggal
Enam Kecamatan di Aceh Utara Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi
57 Titik Banjir Terjadi di Jawa Barat Dalam Dua Pekan Terakhir