Titah komandan tertinggi PDIP & cerita Megawati minta KPK dibubarkan
"Saya sadar dengan pernyataan ini, saya bakal di-bully di media sosial," ujar Megawati.
Siapa yang sebenarnya berambisi membunuh KPK, hingga saat ini masih menjadi teka-teki. Namun jika dilihat dari fraksi yang ngotot, PDIP bisa dikatakan menjadi motor dalam usaha untuk merevisi UU nomor 30 tahun 2002.
Dalam draf revisi UU itu, beberapa senjata ampuh KPK seperti penyadapan dan penuntutan akan dilenyapkan. Tak cuma itu, dalam draf yang dibagikan, lembaga anti rasuah itu juga hanya akan berusia 12 tahun setelah UU KPK yang baru disahkan.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto menyatakan bahwa revisi atas UU nomor 30 tahun 2002 tentang KPK tersebut adalah perintah dari komandan tertinggi di PDIP.
"PDI Perjuangan kan harus tegak lurus kalau perintah komandannya, pimpinannya A maka kita A semua. Kalau B ya B," ujar Bambang Wuryanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10).
Menurut Wuryanto, sikap fraksinya tidak akan berubah dan tetap akan ngotot untuk revisi UU KPK. Dan dia yakin instruksi itu akan diikuti oleh semua anggota fraksi.
Namun saat diperjelas apakah hal tersebut instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Bambang menjawab jika usulan revisi UU KPK tersebut memang perintah partainya. Bambang tak mau menyebut nama Megawati.
"Ini perintah partai, kita sudah sepakat kalau A ya semua A," ujar dia.
Sedikit menengok ke belakang, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ternyata pernah berujar soal pembubaran KPK. Namun, syarat pembubaran itu jika praktik tindak pidana korupsi tak terjadi lagi di Indonesia.
"Seharusnya kita harus memberhentikan yang namanya korupsi sehingga komisi yang sebetulnya sifatnya ad hoc ini harus sementara saja dapat diselesaikan, dapat dibubarkan," kata Megawati dalam pidatonya memperingati Hari Konstitusi yang diselenggarakan MPR di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Presiden RI kelima ini turut menegaskan, KPK memang dibentuk di masa pemerintahannya sendiri. Lembaga tersebut dibentuk bukan bersifat permanen, melainkan temporer, bisa dibubarkan sewaktu-waktu.
Selain itu, Megawati sadar atas pernyataan yang dia keluarkan ini. Dia tahu risikonya nanti akan muncul berbagai bentuk kecaman dari publik.
Sebab, kata dia, KPK mempunyai kekuatan grass root kuat. Namun tetap saja, bagi Megawati, segera membubarkan KPK merupakan keputusan logis.
"Saya sadar dengan pernyataan ini, saya bakal di-bully di media sosial. Tapi tentu saja menurut saya ini pemikiran yang logis," tandasnya.
Lalu apakah ada benang merah antara pernyataan Megawati tersebut dengan orang yang disebut Bambang Wuryanto sebagai komandan tertinggi di PDIP?