Tito: Siyono itu eks JI, pilih tarung, kalau petugas mati pahala
Siyono mati karena lebih memilih bertarung dibanding mengikuti aturan hukum yang ada.
Terduga teroris Siyono tewas akibat kekerasan yang dilakukan anggota Densus 88 saat ditangkap di Klaten. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengatakan, Siyono mati karena lebih memilih bertarung dibanding mengikuti aturan hukum yang ada.
"Siyono itu kan kelompok eks JI, sebenarnya kalau mereka mengikuti aturan hukum, dipanggil oleh polisi sebagai tersangka, datang ke penyidik, didampingi pengacara, kan tidak akan ada kontak tembak. Tapi mereka kan enggak mau. Mereka maunya fight. Ya jadinya seperti ini lah," kata Tito di Hotel Borobudur, Jakara Pusat, Selasa (19/4).
Dalam hal ini, Tito mengungkapkan, pihak Siyono memang mengincar membunuh aparat keamanan, karena bagi mereka bisa membunuh petugas adalah pahala, dan jika mereka yang tewas maka mereka masuk ke dalam orang yang mati sahid.
"Mereka bersenjata dan memiliki kemampuan militer, ditambah doktrin mereka ya mencari mati sahid melalui kontak senjata, konflik dengan petugas. Kalau petugas yang mati, bagi mereka pahala," ungkapnya.
Sementara itu, Tito mengungkapkan, kasus Siyono kini sudah ditangani pihak Propam Mabes Polri.
"Kita punya press release dari Komnas HAM, sudah ada. Dibilang ada luka kekerasan benda tumpul. Pemeriksaan sementara dari Mabes, adanya perlawanan dan penyerangan terhadap petugas," ujarnya.
"Saya sudah jelaskan di DPR, orang-orang ini terlatih. Militan mereka ini, meskipun badannya kecil. Apalagi kalau mengharapkan semua tertangkap hidup-hidup. Sangat sulit menurut saya. Karena apa? Mereka bersenjata dan memiliki kemampuan militer tadi itu," tutupnya.
Baca juga:
Kak Seto hibur siswa TK yang digerebek Densus 88 di Klaten
NasDem pastikan revisi UU Terorisme lindungi terduga teroris
Rapat dengan DPR, Komnas HAM bahas Siyono hingga curhat anggaran
Ini penjelasan kepala BNPT soal Siyono bagian dari jaringan JI
Tim hukum desak kasus mendiang Siyono dijadikan perkara pidana
Kasus tewasnya Siyono semakin rumit
Kasus kematian Siyono, Propam bakal sidang dua anggota Densus
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kolonel Edward Sitorus kepada prajurit TNI? “Jaga nama baik asal-usul Anda, nama baik Suku, nama baik daerah,” tutur Edward.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.