TKI asal Lebak koma di Arab, Pemprov Banten janji pulangkan
Kini Dede Yeti terbaring di Rumah Sakit (RS) Abdul Azis, Arab Saudi.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Dede Yeti bin Sulaeman Marhali (56), asal kampung Pasir Pulo RT 01/RW 06, Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung yang mengalami pendarahan dan koma selama enam bulan di Arab Saudi. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno merasa prihatin dan pihaknya akan membantu pemulangan TKI asal Rangkasbitung tersebut.
"TKI tersebut jalan kesana dengan jalan yang legal, gaji pun akan di urus, kepulangannya pun akan di urus, saya akan koordinasi terus dengan BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). Provinsi dan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja)," kata Rano Karno, Selasa (23/12).
Rano juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk masalah pembiayaan pemulangan, sehingga tidak memberatkan keluarga Dede Yeti, "Sekarang sedang diproses kepulangan oleh BNP2TKI dengan PT. Bantal Perkasa Sejahtera tersebut terkait biaya kepulangan," ujarnya.
Untuk diketahui, Dede Yeti TKI asal Kabupaten Lebak, Banten, sempat mengalami koma selama enam bulan akibat terjatuh dari tangga lantai dua di rumah majikannya, dan kini Dede Yeti terbaring di Rumah Sakit (RS) Abdul Azis, Arab Saudi.
Dede Yeti diketahui sudah tiga kali pergi ke Arab Saudi sebagai tenaga kerja untuk menghidupi keluarganya. Bahkan keempat anaknya pun berhasil lulus SMA berkat gaji dari dirinya bekerja di Arab Saudi.