TKI asal NTT kerja di Malaysia surati keluarga minta diselamatkan
TKI asal NTT kerja di Malaysia surati keluarga minta diselamatkan. Teman Santi atas nama Melda menelpon ke keluarga bahwa, Santi menulis sebuah surat yang kemudian dilempar keluar melalui jendela rumah majikannya. Dalam surat tersebut ditulis agar Melda cepat menghubungi keluarganya, lantaran disiksa majikan.
Penyiksaan terhadap Tenaga Kerja Wanita di Malaysia kembali terjadi. Kali ini menimpa Santi Dorthia Kikhau (17), TKI asal Desa Oe Usapi, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Santi Dorthia Kikhau diduga saat ini tengah mengalami penyiksaan berat oleh majikannya di Petaling Jaya, Jalan BU/6/1 masuk 6/4/Nomor 70, Selangor Malaysia.
Thomas Kikhau, ayah dari Dortia ketika dihubungi merdeka.com, Senin (22/5) mengatakan, anaknya diberangkatkan secara ilegal oleh seseorang yang hingga kini tak dikenal oleh keluarga.
"Saya punya anak berangkat ke Kupang pada tanggal 5 Juli 2012, dan katanya menginap di rumah salah satu perekrut yang beralamat di Oebobo. Waktu berangkat juga saya punya anak baru berusia 16 tahun," ungkap Thomas.
Thomas menambahkan, waktu anaknya diajak dan diberangkatkan untuk bekerja di Malaysia, tidak ada dokumen resmi dari Dinas Tenaga Kerja, baik Kabupaten maupun Provinsi yang ditunjukkan oleh para perekrut.
"Padahal selama di Malaysia anak kami disiksa terus oleh majikan. Kami baru tau informasi pada tanggal 18 Mei 2017 kemarin, karena ada teman Santi yang sama-sama kerja disana telpon kasitau istri," ujarnya.
Teman Santi atas nama Melda menelpon ke keluarga bahwa, Santi menulis sebuah surat yang kemudian dilempar keluar melalui jendela rumah majikannya. Dalam surat tersebut ditulis agar Melda cepat menghubungi keluarganya, lantaran disiksa majikan.
"Melda menghubungi istri saya menggunakan nomor ini +60143682267 bahwa, dia (Santi) sedang mengalami penyiksaan berat dan minta untuk cepat menghubungi keluarga atau pemerintah Indonesia untuk menolongnya," kata Thomas.
Thomas berharap, anaknya kini dalam keadaan baik, karena sekarang mereka sementara melaporkan kejadian ini di Polres TTS. Dia meminta kepada perwakilan pemerintah Indonesia di Malaysia untuk segera mencari informasi dan menolong anaknya dari tangan majikan.