TKW asal Karawang tertipu Rp 150 juta oleh pria kenalan di Facebook
Pelaku Romi dalam menjalankan aksinya tidak sendirian. Ia dibantu oleh oleh dua temannya bernama Cindi Agustin dan Maryana.
Marhamah alias MH, wanita asal Kampung Sukamakmur, Desa Kutawargi, Kecamaan Rawamerta, Karawang, didampingi kuasa hukumnya melaporkan kasus penipuan yang menimpanya ke Mapolres Karawang, Selasa (16/10).
Kuasa hukum pelapor, Alek Safitri mengungkapkan kliennya telah menjadi korban penipuan oleh seorang pria yang dikenal melalui media sosial. Marhamah mengalami kerugian hingga diatas Rp 150 jutaan.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
Kasus yang menimpa wanita yang pernah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) itu bermula ketika korban berkenalan dengan seorang pria di sosial media pada 3 Maret 2017 silam.
Kemudian korban menjalin hubungan asmara jarak jauh di jejaring sosial (Facebook) dengan seorang lelaki yang dikenalnya bernama Romi Mintarsyah warga Dusun Sukatani, Desa Cikampek Barat, Kecamatan Cikampek yang mengaku akan menikahinya setelah dia pulang menjadi TKI di Qatar.
"Dia berkenalan dua tahun lalu dan kedua sepakat pacaran jarak jauh yang sudah berjalan dua tahun hingga dia pulang ke kampung halaman," kata Alek Safitri.
Merasa dekat, Marhamah percaya saat diminta transfer sejumlah uang dengan alasan untuk keperluan kebutuhan saat pulang ke Tanah Air. Sejak keduanya pacaran jarak jauh, Marhamah beberapa kali mengirim uang kepada tersebut hingga total di atas Rp 150 juta.
"Dia meminta uang untuk biaya hidup kelak pernikahan dan untuk usaha di kampung," ungkap Alek Safitri.
Permintaan uang tak sampai berhenti di situ, kata Alek, pelaku terus saja menghubungi melalui medsos We Chat. Pelaku juga mengancam video bugil korban akan disebar di medsos.
Untuk menjerat Marhamah, pelaku mengaku sebagai seorang pegawai dan orang kaya karena diakun Facebook nya pelaku memasang foto lelaki tampan berpakaian perlente layaknya orang kaya.
Menurut Marhamah, selama mengenal pelaku, mereka berkomunikasi melalui media sosial karena sedang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Qatar, Uni Emirat Arab menggunakan akun media sosial Facebook dengan foto profil palsu.
"Kejadian sudah berlangsung dua tahun hingga saya mengambil cuti pulang ke tanah air untuk melaporkan kasus penipuan oleh pelaku," jelas Marhamah.
Dia menuturkan selain memasang foto menarik, pelaku juga terbilang pandai berkata-kata dan merayu malah memaksa melakukan hal tak senonoh. Dia mengiming-ngiming korban segera dinikahi, namun butuh sejumlah uang untuk biaya macam-macam.
"Setelah hubungan jarak jauh dua tahun lalu dan akhirnya pacaran. Tapi setiap kali diminta uang seperti terhipnotis dan mengirim uang ke pelaku," ungkapnya.
Pelaku Romi dalam menjalankan aksinya tidak sendirian. Ia dibantu oleh oleh dua temannya bernama Cindi Agustin dan Maryana.
Baca juga:
Mengaku Sespri Kapolri, Albert tipu tersangka narkoba Rp 5 juta
Bermodus anggota BNN, empat pelaku peras pemilik toko obat & kosmetik
Ketua DPRD Samarinda ditangkap di bandara sepulang dari Singapura
Komplotan penjahat ini tipu warga dengan modus cek hilang & beri imbalan
Staf DPRD Samarinda kaget, bosnya sebulan tak ngantor karena ditahan polisi
Lewat sambungan telepon, Ketua DPRD Samarinda bantah lakukan penipuan