TKW yang 12 Tahun Disekap dan Tak Digaji Majikan Ngaku Banyak TKI Senasib di Amman
Selama 12 tahun, Diah bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) dan tidak mendapatkan gaji dari majikannya. Bahkan juga mendapatkan perlakuan kurang manusiawi, salah satunya hanya bisa mandi sebulan sekali.
Diah Anggraeni (36), TKW yang 12 tahun disekap dan tak digaji oleh majikannya di Amman, Yordania mengaku memiliki beberapa teman yang senasib seperti dirinya. Mereka masih berada di negara kawasan Timur Tengah itu untuk menyelesaikan persoalannya.
Diah yang berlari dari majikannya itu lebih beruntung karena bisa pulang terlebih dahulu.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
"Saya cuma bisa berdoa semoga teman-teman yang di sana juga bisa segera pulang seperti saya, bertemu keluarganya," kata Diah Anggraeni di rumahnya, Jalan RE Martadinata Gang 6 RT 15 RW 02 Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (29/2).
Selama 12 tahun, Diah bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) dan tidak mendapatkan gaji dari majikannya. Bahkan juga mendapatkan perlakuan kurang manusiawi, salah satunya hanya bisa mandi sebulan sekali.
Diah mengaku tidak pernah menerima kekerasan fisik secara langsung dari majikannya. Tetapi setiap meminta gajinya hanya mendapatkan janji. Saat ini urusan 12 tahun gajinya juga telah diselesaikan setelah dimediasi oleh KBRI.
"Alhamdulillah nggak (kekerasan fisik langsung), cuma kami itu kalau minta pulang selalu dijanjikan kalau penganiayaan itu nggak. Pihak KBRI yang nolongin. Kalau nggak gitu saya sendiri ya nggak bisa," katanya.
Diah mengaku kapok dan tidak ingin kembali menjadi TKW. Pengalaman pahitnya selama 12 tahun di Amman, Jordania menjadi pelajaran. Dirinya bersyukur dapat kembali pulang bertemu keluarga.
"Gak mau (balik). Iya ingin pulang, tapi majikan selalu menjanjikan. Makanya saya kabur dari majikan karena nggak memenuhi kemauan saya. Saya ingin pulang. Terus saya kabur ke KBRI," kisahnya.
Kepala P4TKI Regional Malang Muhammad Iqbal mengatakan, penanganan kasus Diah tergolong cepat. Karena majikannya tergolong berada dan memiliki iktikad untuk menyelesaikan persoalannya.
"Sudah selesai, hak-haknya sudah dipenuhi, tiket dibelikan, barang-barang pribadi atau pemberian diserahkan. Artinya ada itikad yang baik," ungkapnya di lokasi.
Iqbal tidak mengetahui secara pasti tentang alasan penahanan gaji selama 12 tahun oleh majikannya itu. Namun yang jelas ada maksud tidak baik, karena upah itu sebagai hak seorang pekerja yang ternyata ditahan.
Iqbal juga tidak membantah adanya sejumlah TKW ilegal di Jordania yang masih menghadapi persoalan. Sehingga memang butuh kerja keras untuk menyelesaikannya agar bisa senasib seperti Diah, bisa pulang bertemu keluarga.
"Masih banyak, makanya kami imbau bahwa kalau misalnya ada pemberangkatan ke Timur Tengah itu jelas ilegal. Karena Timur Tengah untuk sektor domestik (rumah tangga) itu ditutup. Timur tengah saat ini dibuka hanya boleh untuk sektor formal, di badan hukum (pabrik, cleaning service, driver) seperti itu. Tapi kalau rumah tangga itu jelas ilegal," jelasnya.
KBRI jika mendeteksi kasus-kasus seperti itu akan menampung di shelter. Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan pasti akan menangani setiap mendapatkan laporan.
"Mereka ditampung di shelter-shelter yang kami sediakan, tapi yang masalahnya ini kalau tidak terdeteksi. Makanya kami imbau pemerintah pun tidak punya data berapa jumlah yang masuk karena posisinya ilegal yang jelas tidak pernah melapor. Kami berharap temen-teman yang masih dalam posisi tertekan atau bermasalah di sana untuk melapor ke kantor perwakilan karena itu rumah kita kedua," jelasnya.
Diah sendiri, Selasa (19/2) tiba di rumahnya di Kota Malang. Suasana haru terjadi dalam pertemuan yang sudah 12 tahun hilang kontak tersebut.
Baca juga:
12 Tahun Disekap dan Tak Digaji Majikan, TKW Asal Malang Pingsan Dipelukan Ibu
Perjuangan Diah Anggraeni, Jadi TKW Ingin Ubah Nasib Keluarga Justru Disekap Majikan
Kisah Pilu TKI Asal Malang di Jordania: 12 Tahun Kerja Tak Digaji & Dilarang Mandi
Pemerintah Segera Pulangkan Pekerja Migran Diah Anggraini dari Yordania
Kasus Kematian TKW Adelina Sau Mandek di Malaysia, Ibunda Pasrah
Menteri PANRB Syafruddin: Pemerintah Komitmen Bantu TKI Bermasalah di Dubai