TNI AD bahas penambahan alutsista dan pembangunan wilayah pinggiran
TNI AD bahas penambahan alutsista dan pembangunan wilayah pinggiran. Selain itu, TNI AD juga akan melanjutkan program swasembada pangan. TNI AD membutuhkan anggaran mencapai Rp 46 triliun.
Markas Besar TNI Angkatan darat (AD) menggelar Rapat Pimpinan Tahun Anggaran 2017 dari 23 sampai 24 Januari 2017. Rapim yang digelar di Aula Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Mabesad, Jakarta Pusat, ini dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono.
Mulyono mengatakan, Rapim ini membahas sejumlah program kerja TNI AD di tahun 2017. Program kerja yang dimaksud merujuk pada arahan Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Kebijakan program TNI terkait membangun wilayah NKRI dari wilayah pinggiran tentunya," kata Mulyono saat memberikan keterangan pers, Jakarta, Senin (23/1).
Selain membangun wilayah dari pinggiran, TNI AD juga akan mengadakan penambahan alutsista. Hal itu berdasarkan kajian dan evaluasi capaian kerja TNI AD di 2016.
"Ini 2017 juga akan hadir dua alutsista, kemudian beberapa kebutuhan yang secara parsial ternyata dibutuhkan dalam kajian 2017. Juga kita adakan seperti tank Fandor," ujar dia.
Di 2017, lanjut Mulyono, TNI juga akan mengoptimalkan program pelayanan petani terpadu. Program ini dipandang penting guna meningkatkan swasembada pangan. Di samping itu, program pelayanan petani terpadu dianggap memberi solusi bagi petani yang membutuhkan fasilitas pemanfaatan hasil panen.
"Memang saran dari Bapak Presiden walaupun sudah mencapai Swasembada tetapi untuk lebih meyakinkan cadangan (pangan) kita, maka di tahun 2017 akan dilanjutkan lagi. Sehingga cetak sawah juga akan masih melanjutkan kemudian upaya tanam tumbuh juga akan ditambah lagi. Harapannya terkait dengan jumlah sawah dan hasil tanam juga harus lebih meningkat sehingga menguatkan Swasembada pangan," Jelas Mulyono.
Mengenai anggaran yang dibutuhkan TNI AD dalam menjalankan program kerja di 2017, mencapai Rp 46 triliun. Angka ini meningkat satu triliun dari tahun 2016, Rp 45 triliun.
"Kita berharap, dengan ada program Rapat Pimpinan ini, kita selalu evaluasi penggunaan anggaran itu. Kita berharap, 46 triliun itu digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan dengan skala prioritas," pungkasnya.