TNI Buka Jalan Pintas Hubungkan 2 Wilayah di Garut, Percepat Akses untuk Warga
Jalur pintas sepanjang 4 kilometer itu menghubungkan dua wilayah di Garut.
TNI Buka Jalan Pintas Hubungkan 2 Wilayah di Garut, Percepat Akses untuk Warga
Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 Garut mempercepat akses pendidikan, ekonomi dan kesehatan warga Kecamatan Sukaresmi.
Percepatan itu dilakukan dengan membuka jalan sepanjang 4 kilometer yang menghubungkan dua kecamatan.
Pembukaan akses jalan penghubung itu, dilakukan dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120. Dalam kegiatan itu dilaksanakan sejumlah kegiatan pembangunan fisik dan nonfisik.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin mengatakan harapannya akan kegiatan TMMD yang dilaksanakan.
"Saya berharap kegiatan ini lebih dari ekspektasi, hasilnya lebih baik dari harapan," kata Barnas, Rabu (8/5).
Menurut Barnas, kegiatan TMMD merupakan bagian dari sinergitas atara TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Oleh karenanya menurutnya penyelesaian program itu bisa terjadi manakala semuanya terlibat aktif.
"Mudah-mudahan cepat dan kualitasnya baik. Nanti ada tambahan lain yang bisa memperindah memperkuat daripada apa yang kita lakukan. Tentu ini sesuatu yang harus disinergikan baru akan berjalan, mudah-mudahan saatnya Garut terbaik dalam penyelenggaraan TMMD ini," ucap Barnas.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan TMMD yang digelar di Desa Cintadamai, Kecamatan Sukaresmi dilakukan atas dasar keinginan masyarakat.
"Mereka (masyarakat) ini sekian puluh tahun ingin ada jalan, sekarang bisa kita realisasikan, tentu ini kegembiraan masyarakat. Ada jalan pintas, ekonomi bisa meningkat, panjang jalan mencapai 4 kilometer," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pengerjaan jalan tersebut akan dilakukan siang dan malam agar target bisa tercapai.
"Yang penting jaga kesehatan, kekompakan sehingga dalam penyelenggaraannya sinergi, tidak ada bingung akan mengerjakan apa, tapi atas komando penyelenggara," ucapnya.
Program TMMD, menurutnya harus didukung penuh oleh pemerintah karena sangat baik dan nyata. Hal itu dibuktikan bahwa TMMD bukan hanya membangun fasilitas saja, namun juga yang bersifat non fisik bahwa kegotongroyongan.
Oleh karenanya, program TMMD ini menurutnya harus diberi anggaran yang lebih besar dibanding saat ini. "Harus lebih besar lagi ke depannya," terangnya.
Sementara itu, Komandan Komando Resor Militer 062/Tarumanagara Kolonek Arh Rudi Ragil menjelaskan bahwa setiap sasaran yang dilaksanakan dalam TMMD memang merupakan hasil kajian dari sebelumnya diajukan oleh pihak desa.
"Dilihat layak dan tidak, sasaran ada dua fisik dan non fisik," jelasnya.
Dia memastikan bahwa program tersebut akan dilaksanakan hingga selesai, meski program TMMD usai. Penyelesaian itu menurutnya bisa dilakukan dengan program-program lainnya setelah TMMD.
"Misal sekarang pengerasan nanti akan kita selesaikan dengan program lanjutan, apakah karya bhakti biasa maupun lainnya," ucapnya.
Diketahui, untuk sasaran fisik TMMD adalah pembukaan dan pengerasan jalan, pembangunan jembatan, pengecoran jalan, pengerjaan TPT, hingga pengerjaan gorong-gorong.
Sasaran tambahannya adalah pembangunan rumah tidak layak huni, pembuatan tiga sumur bor, penanaman pohon, hingga pemberian nutrisi stunting.
Adapun untuk sasaran non fisik melaksanakan penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, pendidikan, hukum dan perundang-undangan, pelayanan kesehatan, KB kesehatan dan perlindungan anak juga perempuan, dan lainnya.
Anggaran program TMMD itu menurut Rudi mencapai Rp1,2 miliar yang berasal dari APBD Garut dan Provinsi Jawa Barat.
Dia memastikan kebermanfaatan program tersebut, khususnya pembangunan jalan untuk akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
"Dengan pembangunan jalan itu warga bisa mempersingkat waktu dari tadinya harus mencapai 1 jam menjadi 20 menit saja," pungkasnya.