TNI AD Gandeng BAZNAS dan UAH Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Palestina
Bantuan yang disalurkan TNI berupa kebutuhan sandang dan pangan bagi rakyat Palestina.
TNI AD menyalurkan bantuan kemanusian untuk masyarakat Pelastina tahap pertama pada Rabu (8/11).
TNI AD Gandeng BAZNAS dan UAH Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Palestina
Total terdapat 50 truk bermuatan besar yang mengangkut kebutuhan sandang dan pangan bagi rakyat Palestina.
"Semua barang sudah kita cek semua, expired-nya juga masih lama. Ada selimut, celana, dan keperluan wanita kita kirim ke sana juga.," ucap Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Agus Subiyanto, kepada wartawan di Mabesad (8/11).
- Serahkan Bantuan Lewat Baznas, Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Peduli Kemanusiaan Internasional
- Pemerintah Kirim Bantun Obat-obatan dan Alat Medis Senilai Rp31,9 Miliar ke Palestina
- Jangan Sampai Tertipu, Ini Cara Terhindar dari Donasi Palsu Untuk Palestina
- Menlu dan Menhan Prabowo Bahas Kesiapan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Palestina
Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut bantuan yang digagas TNI AD bukan hanya kebutuhan materil tapi juga uang tunai yang dihimpun BAZNAS melalui MUI.
"Kami akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada saudara kita yang ada di Palestina, kita akan memberikan kepada BAZNAS kemudian dari BAZNAS akan dibagikan kepada teman-teman kita di Palestina,"
kata Kasad Agus
merdeka.com
TNI AD berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menghimpun dana kemanusiaan untuk masyarakat Palestina. Adapula, uang tunai berasal dari komunitas dakwah Ustaz Adi Hidayat (UAH). Dengan begitu, saat ini dana hasil kolaborasi telah terkumpul Rp10 miliar.
"Dan dari kami membersamai untuk uang tunainya, dari kami insyaallah ada Rp10 miliar, ini bukan mandiri tapi program bersama dengan bapak KASAD. Sebetulnya ada Rp24.300.000.000, jadi sisanya Rp14.300.000.000 (khusus UAH) sudah kami titipkan lewat BAZNAS melalui MUI," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan mekanisme penyerahan bantuan saat di Palestina akan dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri.
"Tentunya untuk pengiriman ini juga masih menunggu dari Kementerian Luar Negeri, biasanya Kemlu akan meminta bantuan TNI untuk mengirimkan bantuan-bantuan ini ke negara tetangga seperti Mesir. Nah nanti sampai sana akan diatur bagaimana teknis atau mekanismenya dari Mesir ke Gaza, itu Kemlu yang akan koordinasi," ujar Brigjen Kristomei.
"Jadi nanti ada tingkat koordinasi dari pihak kemlu, karena kalau Hercules kan tidak bisa langsung, dia harus transit dulu dari Halim ke Aceh, dari Aceh ke Thailand, dari Thailand ke Iran, Iran ke Mesir. Tentunya ada rute yang jadi alternatif, mana yang boleh diambil mana yang tak boleh," ungkap Kristomei.
Disamping itu, bantuan kemanusiaan kloter pertama TNI AD ini merupakan hasil penggalangan dari satuan-satuan TNI AD yang tersebar di Jabodetabek.
"Jadi, bantuan yang ini tuh berasal dari satuan-satuan TNI AD yang ada di Jabodetabek saat ini. Tapi juga pak kasad sudah memerintahkan satuan-satuan lain di daerah juga menghimpun bantuan-bantuan ini,"
kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Kristomei.
Kendati demikian, jika TNI AD diminta untuk mengerahkan tenaga medis di Palestina, pihaknya akan siap sedia mengerahkan tenaga medisnya untuk dikirim.
"Apabila nanti satuan TNI AD diminta untuk mengerahkan tenaga-tenaga medis, kita siap. Kita punya tenaga itu, dan kita siap mengirimkan ke sana," sebut Kristomei.
Reporter magang: Fandra Hardiyon