TNI AD: Teroris terlalu kecil, tentara siap di hutan dan kota
TNI AD: Teroris terlalu kecil, tentara siap di hutan dan kota. Pasukan Angkatan Darat sudah benar-benar siap menghadapi teroris yang mengganggu keamanan Indonesia. TNI memiliki modal dalam hal persenjataan yang mumpuni dan kemampuan prajurit.
TNI Angkatan Darat menyatakan kesiapannya terlibat penuh dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh menjelaskan, keterlibatan TNI dalam mengatasi terorisme sudah diatur secara tegas dalam pasal 7 ayat (2) dan ayat (3) UU No 34 tahun 2004 tentang TNI.
Pihaknya tidak mempermasalahkan jika peran TNI dalam pemberantasan terorisme kembali diperjelas dalam revisi UU nomor 15 tahun 2003 tentang terorisme.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
"Kita selama ini juga sudah melaksanakannya tetapi dengan rencana RUU. Dengan undang-undang yang baru ini, kita tunggu saja yang pasti apa yang disampaikan kemarin. Seperti apapun, tentara siap mau di kota, mau di hutan, siap untuk dilibatkan dalam penanggulangan terorisme," kata Alfret di Kartika Media Center TNI AD, Jakarta Pusat, Rabu (31/5).
Alfret menegaskan, pasukan Angkatan Darat sudah benar-benar siap menghadapi teroris yang mengganggu keamanan Indonesia. TNI memiliki modal dalam hal persenjataan yang mumpuni dan kemampuan prajurit.
"Kita sangat-sangat siap, kuat. Kalau dari segi persenjataan, teroris itu terlalu kecil berhadapan dengan TNI AD. Apapun senjatanya, jangankan teroris, negara lain yang datang untuk menjajah Indonesia, kita dengan senjata sudah siap," tegas Alfret.
Dia membanggakan persenjataan yang dimiliki dan digunakan TNI AD. Menurutnya, persenjataan saat ini sudah cukup canggih. Terkait pengamanan wilayah, disesuaikan dengan kebutuhan.
"Kita membangun pos yang berdasarkan hakikat ancaman yang masuk ke Indonesia termasuk ancaman teroris," ucap Alfret.
Baca juga:
Jenderal Mulyono: TNI kalau di hutan itu segar, kaya lagi Idul Fitri
Masyarakat minta militer tak dilibatkan di revisi UU terorisme
Pimpinan DPR setuju TNI dilibatkan berantas teroris
Pemerintah tak boleh asal libatkan TNI dalam berantas teroris
Menhan sebut terorisme ancaman negara, TNI layak dilibatkan