TNI AU Temui Wabup Sigi Selesaikan Masalah Prajurit Tembak Pemulung
Pemkab Sigi memfasilitasi keluarga korban agar pelakunya diproses hukum.
TNI AU Temui Wabup Sigi Selesaikan Masalah Prajurit Tembak Pemulung
Seorang prajurit TNI AU menembak pemulung perempuan bernama Jerni (25). Komandan Pangkalan Udara Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Makassar Marsekal Pertama TNI Bonang Bayuaji menemui Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, guna membahas penyelesaian insiden tersebut.
- Tembak Pemulung Perempuan, Anggota TNI AU di Palu Diproses Hukum
- 7 Bulan Tanpa Tempurung Kepala Akibat Kecelakaan, Bangun dari Koma Prajurit TNI AD Ini yang Diingat Hanya Tasbih
- Panglima TNI Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya
- TNI Belum Terima Laporan Prajurit Melanggar Netralitas Selama Pemilu
Kedua pejabat bertemu di kediaman Wakil Bupati Sigi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/7). Bonang ditemani Kadispers AU Lanud Sultan Hasanuddin Makassar Kolonel Pnb Ari Susiono, Kapentak Lanud Mayor Sus Santos dan Sekretaris Camat Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sudarto.
"Ini merupakan kunjungan silaturahim Pak Danlanud kepada Pemerintah Kabupaten Sigi, dan kami atas nama pemerintah daerah menyampaikan terima kasih karena gerak cepat Danlanud menyelesaikan masalah yang lagi hangat saat ini yaitu oknum TNI AU menembak pemulung dari Kabupaten Sigi di Kawasan TNI AU di Jalan Dewi Sartika, Kota Palu," kata Samuel Yansen Pongi. Dikutip dari Antara.
Jerni merupakan warga Desa Kalora Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Dia melanjutkan, TNI AU melalui Lanud Hasanuddin Makassar telah bersedia untuk berkunjung sekaligus menyelesaikan insiden penembakan salah seorang warga Kabupaten Sigi.
"Saat ini pemerintah daerah melakukan respons cepat dalam hal penanganan korban yang bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan korban," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Sigi juga memfasilitasi pihak keluarga yang menjadi korban penembakan agar pelakunya diproses secara ketentuan hukum yang berlaku.
"Respons dari Danlanud Sultan Hasanuddin Makassar sangat positif, karena pada intinya pihak Lanud sudah berdiskusi dengan lembaga adat dan keluarga korban terkait insiden penembakan itu," ujarnya.
Dia mengatakan Danlanud Sultan Hasanuddin Makassar menegaskan untuk memenuhi semua tuntutan keluarga korban, termasuk penanganan hukum oleh oknum anggota TNI AU di Kota Palu.
"Tentunya proses hukum tetap jalan dan penanganan korban pihak TNI AU juga bertanggung jawab," tuturnya.
Ia mengemukakan saat ini kondisi korban penembakan sudah pulih dan membaik.
"Korban saat ini masih proses perawatan dan pemulihan di RS Samaritan Palu," ujarnya.
Samuel menuturkan dalam waktu dekat segera menemui tokoh masyarakat di Desa Kalora Kecamatan Kinovaro untuk perkembangan insiden penembakan itu terhadap warga Kalora.
"Pemerintah daerah akan mengunjungi tokoh masyarakat di Desa Kalora untuk menanyakan bagaimana ke depan karena memang sebagai pemda harus hadir di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Bonang merinci kronologi kejadian anggota TNI AU menembak pemulung perempuan. Dia mengatakan, awalnya ada tiga orang masuk ke rumah dinas TNI AU di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Palu Selatan, pada Kamis sekitar pukul 17.30 WITA.
Ketiganya tertangkap oleh anggota TNI-AU. Salah satu prajurit TNI AU yang mendapati warga di pekarangan rumah dinas menegur mereka.
Namun teguran itu tidak diindahkan sehingga TNI AU melepaskan tembakan.
"Masyarakat masuk ke pekarangan rumah dinas loncat pagar, itu artinya tidak tidak berizin," jelas Bonang.
Setelah tertembak senapan angin, korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) terdekat di Kota Palu.
"Sampai di Palu (Jumat) pagi, kami langsung ambil ahli semua kasus ini, semoga mendapat solusi yang terbaik," ujarnya, dikutip dari Antara.
Bonang mengatakan, warga yang masuk ke pekarangan rumah dinas TNI harus mengikuti prosedur. Tamu yang berkunjung wajib meminta izin dan lazimnya lewat pintu masuk.