TNI bakal ganti Tank Saladin dengan Badak buatan Pindad
"Kami ada rencana menggantikan jajaran tank Saladin yang sudah tua dengan Badak buatan Pindad," ujar KASAD.
PT Pindad beberapa hari lalu telah berhasil melakukan uji tembak untuk produk panser terbarunya yang diberi nama 'Badak'. Panser ini diuji coba dengan menggunakan cannon berkaliber 90 mm.
Sukses uji tembak langsung direspon positif oleh TNI-AD, di mana pihaknya langsung berencana untuk melakukan pemesanan sejumlah Badak.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Pelindo untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru." Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga dan Pelindo akan bekerja sama untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan alasan pemesanan Badak ini selain meningkatkan kekuatan pertahanan juga untuk menggantikan beberapa alutsista yang sudah berusia lama.
"Kami ada rencana menggantikan jajaran tank Saladin yang sudah tua dengan Badak buatan Pindad," ujar KASAD, Kamis (17/12).
Pernyataan KASAD ini dibenarkan Direktur Komersial Pindad, Widjajanto. "Pada pekan lalu Badak dengan dukungan Dislitbang TNI AD telah sukses jalani uji tembak di Cipatat. Akurasi tinggi dan kondisi kendaraan tercatat stabil dalam berbagi posisi penembakan," ujar Widjajanto.
Badak merupakan produk kendaraan tempur terbaru buatan Pindad. Panser 6x6 ini memiliki turret 90mm hasil kerjasama Pindad dengan CMI Defense dari Belgia.
Dalam paparannya Widjajanto menjelaskan kini staf Pindad telah menyelesaikan program Transfer of Technology dan telah mampu melakukan proses manufaktur turret 90mm. "Tinggal laras senjata 90mm yang kami import dari Belgia selebihnya dikerjakan oleh anak-anak negeri di pabrik kendaraan tempur Pindad di Bandung," tambahnya.
Pindad siap memproduksi Badak untuk tahun anggaran 2016. Sementara untuk kapasitas produksinya, Pindad mampu memproduksi Badak sebanyak 30 unit per tahun dan dapat ditingkatkan sesuai permintaan.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia kembali menunjukkan taringnya dalam membuat produk kendaraan tempur. Panser Canon 90mm 'Badak' buatan PT Pindad sukses menjalani uji tembak oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD) di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung.
"Kami bersyukur uji penembakan yang dilakukan pada tanggal 10-12 Desember 2015, dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik," kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim seperti ditulis Antara, Senin (14/12).
Panser Cannon 90 mm 'Badak' menjalani uji tembak dengan menggunakan 19 munisi kaliber besar 90 mm. Panser buatan anak-anak bangsa di Pindad itu melakukan serangkaian materi uji seperti dengan beberapa mata uji.
Pengujian pertama 'Zeroing' yakni proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran, dengan menggunakan 10 butir munisi. Selanjutnya, penembakan arah jam 12 di mana turret dan kendaraan mengarah ke arah target, dengan menggunakan lima butir munisi, penembakan arah jam enam, di mana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat, dengan menggunakan dua butir munisi.
Kemudian penembakan arah jam tiga di mana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat, dengan menggunakan dua butir munisi. Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4x4 meter dengan jarak kurang lebih satu kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan.
"Hasil uji tembak dinilai berhasil dengan baik oleh pihak Dislitbang AD. Pencapaian ini meneguhkan komitmen kami dalam memproduksi kendaraan tempur yang handal dan teruji untuk memastikan performanya konsisten di setiap operasi," kata Silmy.
Rangkaian pengujian yang dilakukan terhadap purwarupa Panser Cannon 90 mm 'Badak' dilakukan untuk memastikan kualitas serta stabilitas kendaraan tempur untuk mendukung kinerja operasional yang maksimal di lapangan. Silmy menuturkan rangkaian uji Badak ini merupakan bagian dari proses sertifikasi untuk memastikan performa panser buatan anak-anak bangsa itu sudah sesuai dengan Ketentuan Standardisasi Umum (KSU) TNI AD.
Baca juga:
Fakta kecanggihan Panser Badak buatan Pindad, nomor satu di Asia
Panser Canon Badak buatan anak bangsa lulus uji tembak
Deretan alutsista Indonesia jadi sorotan dunia
Jokowi minta TNI kurangi impor kebutuhan pertahanan
Deretan alutsista Indonesia yang bikin kagum Presiden Jokowi