TNI Masih Cari Satu Prajurit Korban Penyerangan KST Papua
Empat prajurit korban penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) mendapatkan kenaikan pangkat anumerta. Empat prajurit itu Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra.
TNI masih mencari satu prajurit korban penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST). Empat prajurit TNI sebelumnya gugur dan dievakuasi untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
"Masih di sekitar situ, arus sungai (pencarian). Kan ada sungai di lembah itu," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono kepada wartawan, Jumat (21/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
Julius Widjojono mengatakan, empat prajurit korban penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) mendapatkan kenaikan pangkat anumerta.
Empat prajurit itu Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra.
"Iya, jelas ini (kenaikan pangkat khusus) menjalankan tugas. Kenaikan pangkat luar biasa," kata Julius.
Dipulangkan ke Kampung Halaman
Selain itu, Julius menyebut, empat prajurit tersebut sudah dibawa ke kampung halaman masing-masing.
"Sudah (dibawa ke kampung halamannya) satu Kawarang, Pacitan, Padang, Palembang," sebutnya.
Kepulangan para prajurit yang gugur ini langsung disambut oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
"Jadi mereka landing dari Timika, Halim, satu transit di Solo, ke Pacitan Miftahul Arifin. Kemudian yang tiga ke Halim, satu jalan darat menggunakan ambulance ke Karawang, dua naik 295 ke Palembang dan Padang, itu yang dua," ujar dia.
Status Siaga Tempur
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menaikkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur. Hal ini buntut penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) yang mengakibatkan satu personel atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach ya, kita tetap mendahulukan itu, dari awal kita sampaikan itu," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4).
"Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur," sambungnya.
Ia menjelaskan, siaga tempur ini bukan pertama kali dilakukan. Karena, siaga tempur ini juga dilakukan di Natuna. Sehingga, ia menaikkan status di Papua menjadi siaga tempur darat.
"Artinya ditingkatkan dari yang tadi itu soft approach menghadapi serangan yang seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April lalu," jelasnya.
"Tentunya kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita. Sehingga, naluri tempurnya terbangun untuk itu," sambungnya.
(mdk/gil)