TNI Ungkap Hasil Investigasi Video Viral Anggota KKB Papua Disiksa, 8 Prajurit Ditahan
Pangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Saat ini Tim Investigasi dan pihak Pomdam III/Siliwangi terus melakukan pemeriksaan.
TNI Ungkap Hasil Investigasi Video Viral Anggota KKB Papua Disiksa, 8 Prajurit Ditahan
- Viral Momen Dua Anggota TNI Saling Bersitegang, Ternyata Buat Kejutan untuk Komandan
- Polisi Tangguhkan Penahanan Istri Anggota TNI yang Viralkan Perselingkuhan Suaminya
- Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks
- TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Kodam XVII/Cenderawasih membuka hasil investigasinya, terkait keaslian potongan video penyiksaan terhadap warga Papua yang dilakukan oleh sejumlah orang yang diduga prajurit TNI. Korban yang dianiaya tersebut merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.
Hasilnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menyatakan, video tersebut adalah benar dan pelakunya juga dipastikan berasal dari kelompok militer.
"Pangdam XVII/Cenderawasih telah memberikan atensi untuk melakukan pendalaman atau mengidentifikasi video tersebut. Setelah dilakukan langkah itu, ternyata benar terbukti video tersebut keasliannya," jelas Letkol Inf Candra seperti dikutip dari siaran pers diterima, Senin (25/3/2024).
"Demikian pula dari hasil identifikasi video tersebut, terbukti bahwa para prajurit TNI melakukan aksi kekerasan,” imbuh dia.
Letkol Inf Candra memastikan, pihaknya tidak akan tinggal diam. Karena itu, Kodam XVII/Cen langsung melakukan langkah cepat yaitu membentuk Tim Investigasi yang bergerak menuju tempat kejadian (TKP), sekaligus mengumpulkan data-data dan bukti-bukti hukum.
"Tidak hanya ke langsung ke tempat kejadian dan mengumpulkan data-data bukti-bukti sebagai proses hukum, namun Tim Investigasi juga berkoordinasi dengan Pomdam III/Siliwangi untuk melakukan pemeriksaan kepada Para Prajurit TNI yang diduga melakukan aksi kekerasan," ungkap Letkol Inf Candra .
Letkol Inf Candra menegaskan, Pangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum. Karenanya, semua yang melanggar hukum harus diproses.
"Pangdam tidak mentolerir, sebab langkah-langkah menciptakan Papua Tanah Damai terus dilakukan oleh Kodam XVII/Cen dengan selalu menghindari pertumpahan darah di Papua," imbuh Letkol Inf Candra.
Letkol Inf Candra memastikan, saat ini Tim Investigasi dan pihak Pomdam III/Siliwangi terus melakukan pemeriksaan terhadap Prajurit Yonif 300/Bjw dan diperoleh bukti sebagai awalan.
Tercatat, sebanyak 8 prajurit diduga melakukan penganiayaan, sehingga kini dilakukan penahanan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk diproses hukum.
"Pemeriksaan terus dilakukan untuk melengkapi bukti-bukti adanya unsur pelanggaran hukum untuk ditingkatkan dalam proses penyidikan. Ini sebagai bentuk tindakan tegas dan keseriusan dalam penegakan hukum terhadap para Prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku kekerasan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," Letkol Inf Candra memungkasi.
Diketahui korban yang dianiaya tersebut merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tengah ditawan oleh prajurit TNI.
"Oknum prajurit TNI melakukan tindakan kekerasan terhadap tawanan seorang anggota KKB atas nama Definus Kogoya di pos Gome di wilayah kabupaten Puncak Papua," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi, Sabtu (23/3).
Gumilar menyebut penganiayaan oleh TNI tersebut dikatakannya tidak seorang diri. Dirinya pun menegaskan akan serius menindak prajurit yang diduga terlibat.
"Yang jelas lebih dari satu orang jika lihat daei video tersebut," ucap Gumilar.
"TNI secara serius menangani masalah ini dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan," sambungnya dengan tegas.