Tol Merak Macet, Pemudik Siapkan Sarung Jadi WC Darurat
Kemacetan di jalur mudik terkadang membuat pengendara terpaksa melakukan hal ekstrem untuk membuang hajat.
Kemacetan di jalur mudik terkadang membuat pengendara terpaksa melakukan hal ekstrem untuk membuang hajat. Bahkan ada yang menyarankan penggunaan sarung untuk dijadikan WC darurat.
- Sudah Berjam-Jam Kebakaran Gedung Bakamla RI Belum Padam, Ratusan Petugas Damkar Merapat
- Pemkot Jaksel Siapkan Lima Titik Pengungsian Warga Terdampak Kebakaran Manggarai
- Ternyata Ini Alasan Pelabuhan Merak Selalu Macet Tiap Arus Mudik
- Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini
Tol Merak Macet, Pemudik Siapkan Sarung Jadi WC Darurat
Penggunaan sarung ini disarankan salah seorang netizen pengguna Twitter atau X, yang terjebak macet di Tol Merak. "Tol Merak km 94, maceeett... Akhirnya ngerasain juga mudik pake macet Nikmati saja, logistik dah siap Foto terakhir ga guna, karena ribet.Mending sedia sarung yg bkn utk sholat & tisu basah jika kebelet pas macet. Anggap aja sarungnya jd WC darurat" tuliss Titin Jumhana atau @benings_tj seperti dilihat merdeka.com, Sabtu (6/4).
Unggahan ini mendapat tanggapan dari Ratu Nuur @ratu12noer yang mempertimbangkan penggunaan pispot portabel. "Kmrn searching google, dapet portable pispot. Blm beli jg sih. Blm tahu mudik engganya hehe," tulisnya.
Tanggapan ini dibalas @benings_tj "Duh mesti bawa2 pispot, mesti siram2 banyak nanti.. Mending langsung aja, Itung2 nyiram rumput."
Masalah buang air bukan persoalan sepele. Menahan buang air kecil atau kencing saja bisa memicu munculnya penyakit.
Sebelumnya, dokter spesialis urologi, Ima Nastiti Setyaningsih mengatakan, menahan kencing terlalu lama bisa memicu infeksi saluran kemih (ISK).
“Jangan menahan buang air kecil atau kencing terlalu lama dan malas minum air putih saat mudik demi mencegah terkena infeksi saluran kemih (ISK),” kata Ima, dikutip dari Antara, Sabtu (6/4).
Ima mengatakan, ISK terjadi ketika ada bakteri yang masuk ke dalam traktus urinarius melalui uretra dan berkembang biak di dalam kampung kemih.
Meskipun sistem berkemih dirancang untuk menghambat masuknya bakteri, kadang-kadang mekanisme pertahanan tersebut gagal. Hal ini dapat terjadi pada saat kondisi tubuh seseorang sedang tidak ‘fit’. Akibatnya, terjadi infeksi di dalam saluran kemih.
Setelah itu, dapat muncul keluhan-keluhan berupa desakan untuk berkemih, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine keruh, kemerahan atau berbau dan nyeri panggul.
Demi mencegah ISK, dokter spesialis yang tergabung dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia itu menyarankan masyarakat khususnya wanita yang melakukan perjalanan mudik sebaiknya tidak menunda buang air kecil terlalu lama.
"Meski dalam perjalanan, sempatkanlah beristirahat terlebih dahulu untuk sekadar melakukan peregangan dan buang air kecil," kata dia.
Ima mengingatkan masyarakat khususnya para wanita untuk membasuh organ intimnya dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar. Hal itu untuk mencegah bakteri dari area anus menyebar ke vagina dan uretra.
Pencegahan lainnya, yakni minum air putih yang banyak, minimal dua liter sehari. Menurut Ima, perjalanan mudik yang panjang umumnya menyebabkan sebagian orang lupa mencukupi cairan tubuh.
"Pastikan untuk tetap terhidrasi, meski terkadang tidak merasa haus," kata Ima.
Menurut data National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC) 2018, ISK adalah infeksi kedua terbanyak yang dialami masyarakat di Indonesia, setelah infeksi saluran pernapasan dengan jumlah mencapai 8,3 juta per tahun.