Tragedi Kanjuruhan Jadi Inspirasi Motif Batik
Lewat karyanya, owner batik tulis Lintang itu mengaku ingin menyuarakan pesan para korban yang hingga kini terus berjuang mencari keadilan. Rasa pedulinya itu dituangkan dalam karya desain batik yang telah digelutinya selama ini.
Tragedi Kanjuruhan menjadi inspirasi bagi Ita Fitriyah, seorang desainer batik di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Motif batik karyanya menuangkan peristiwa tragis dengan 135 orang korban jiwa meninggal dunia dan sekitar 700 orang luka-luka itu.
Lewat karyanya, owner batik tulis Lintang itu mengaku ingin menyuarakan pesan para korban yang hingga kini terus berjuang mencari keadilan. Rasa pedulinya itu dituangkan dalam karya desain batik yang telah digelutinya selama ini.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Apa motif utama dari Batik Kembang Mayang? Sesuai namanya, batik kembang mayang memiliki motif yang terdiri dari susunan bunga berbentuk vertikal maupun horizontal sebagai salah satu identitas budaya Betawi.
-
Apa saja motif batik khas Kuningan yang terkenal? Sejumlah motif batik telah diproduksi galeri tersebut. Seluruhnya mengangkat ikon khas Kabupaten Kuningan mulai dari kuda Windu, bokor emas, lembah Gunung Ciremai, gedung Perjanjian Linggarjati, Kagungan dan lain sebagainya.
-
Siapa yang menciptakan motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana motif batik kawung bisa tercipta? Motif ini berasal dari kata "kawung" yang merupakan nama pohon aren yang berbuah bundar dan berjajar rapi. Pola batik kawung terdiri dari lingkaran bundar yang berulang dan tersusun dengan rapi, mencerminkan keindahan dan keseimbangan alam.
-
Apa makna dari motif batik Melati Pandanwangi? Batik ini memiliki pesan tersendiri. Batik motif Melati Pandanwangi berarti melati yang hidup. Setangkai melati bermekaran yang ujungnya berkuntum, dan bisa memberi harapan akan hadirnya bunga baru.
Motif batik dengan label Tragedi Kanjuruhan itu menampilkan gambar telapak tangan yang menggambarkan motivasi sebuah harapan. Serta syal hitam bertuliskan Arema sebagai tanda rasa duka bagi warga Malang atas peristiwa 1 Oktober 2022 itu.
Batik berlatar biru itu juga menampilkan logo Singa Tegar bermahkota serta motif asap warna merah. Gambar tersebut menggambarkan gas air mata yang ditembakkan aparat saat itu.
"Ada motif bentuk asap dari Tragedi Kanjuruhan, kenapa berwarna merah, kami mengambil dari warna mata merah yang diderita para korban," ungkap Ita Fitriyah di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (26/12).
Kata Ita, penyusunan konsep hingga produksi kain batik tersebut membutuhkan waktu sekitar 4 minggu. Dua minggu digunakan menyusun konsep dan dua minggu lainnya digunakan proses pengerjaan.
Ia mendahului dengan survei guna memperkuat konsep karyanya, di antaranya dengan mendengarkan cerita anak yang saat itu melihat langsung peristiwa tersebut. Ita juga mendengarkan cerita langsung dari masyarakat serta membaca sejumlah media massa.
“Jadi ini berdasar dari cerita siswa-siswi kami dan juga cerita anak kami,” tegasnya.
Motif batik Tragedi Kanjuruhan sendiri sengaja dibuat sebagai edisi khusus dan tidak diperbanyak. Rumah batik Lintang hanya memproduksi dua lembar yang nantinya akan dilelang. Hasil lelang akan diserahkan sebagai donasi untuk keluarga korban.
"Motif ini tidak diperbanyak karena tujuannya didonasikan untuk korban dan (membantu) perjuangan para korban yang sampai sekarang berjuang menuntut keadilan," katanya.
Pelaksanaan lelang akan berlangsung hingga satu bulan ke depan dan hasilnya diharapkan membantu keluarga korban.
(mdk/fik)