Trail Running, olahraga sambil menikmati keindahan alam pegunungan
Trail running biasanya dilakukan di daerah pegunungan, dimana pelari bisa menemukan turunan dan tanjakan, jalan setapak.
Lari merupakan olahraga yang paling murah dan mudah, sehingga dapat diminati oleh semua kalangan. Berbagai perlombaan lari pun dilaksanakan untuk memberikan variasi baru. Para pencinta alam menghadirkan jenis perlombaan Trail Running, olahraga kombinasi dari lari dan mendaki. Trail running menjadi salah satu olahraga alternatif yang banyak diminati penggiat olahraga alam yang hanya mempunyai sedikit waktu untuk mendaki gunung.
Malang dikelilingi oleh pegunungan yang tidak hanya indah, juga menantang. Komunitas Malang Trail Runners lantas mengadakan Arjuna Welirang Ultra (AWU) pada 21 Agustus 2016, sebuah perlombaan Trail Running yang diadakan di pegunungan Arjuna Welirang.
"Trail running biasanya dilakukan di daerah pegunungan, dimana pelari bisa menemukan turunan dan tanjakan, serta jalan setapak yang bervariasi antara tanah, padang rumput, pasir, bahkan bebatuan," jelas Abidin, selaku Race Director Arjuno Welirang Ultra 2016.
"Trail Running merupakan solusi untuk kejenuhan berlari marathon yang cenderung datar dan keterbatasan waktu untuk mendaki gunung," lanjut dia.
Motif dari para pelari trail ini pun berbeda dari pelari marathon. Mereka tidak semata-mata mengejar kecepatan waktu atau kemenangan, melainkan pengalaman berolahraga di alam. Untuk mewujudkan kecintaan peserta terhadap alam secara nyata, para peserta menanam pohon bersama-sama untuk menjaga dan menghijaukan nusantara.
Dalam kesempatan ini, PT Japfa Comfeed Indonesia (JAPFA) dan PT Greenfields Indonesia (GI) bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Malang, memberikan 250 bibit pohon mangga kepada seluruh Peserta AWU.
"Terima kasih atas perhatian panitia, peserta, dan perusahaan untuk turut menjaga alam. Pemanasan Global itu jelas terjadi, dan kita membutuhkan bantuan semua masyarakat untuk menanam pohon dan melestarikan lingkungan," ujar Kepala BLH Kabupaten Malang, Tridiah Maistuti saat menyerahkan hadiah dan bibit tanaman kepada pelari tercepat kategori 15 K AWU.
Bukan hanya kepada pecinta alam yang tergabung dalam AWU, JAPFA dan GI juga memberikan bibit pohon konservasi kepada kader lingkungan di Kecamatan Lawang, kaki Gunung Arjuno. Tidak seperti gunung yang ramai pendaki, Gunung Arjuno tidak memiliki banyak mata air. Bibit pohon kemiri dan pohon akasia yang diberikan diharapkan dapat turut membantu konservasi air di wilayah tersebut.
"Hal ini juga seirama dengan fokus Pemkab Malang dalam pembangunan pariwisata, dan pelestarian lingkungan hidup. Dengan kegiatan seperti ini, tentunya mengangkat wisata Gunung Arjuno serta menggiatkan masyarakat untuk melestarikan lingkungan," kata Tridiah menambahkan.
Sebanyak 160 peserta AWU merupakan penggemar olahraga pencinta lingkungan, mayoritas datang dari berbagai daerah di Jawa dan Bali. AWU memiliki 3 kategori: 15K, 30K dan 60K. Dimulai di kebun teh Wisata Agro Wonosari Lawang, peserta berlari melintasi kebun teh menuju bukit-bukit ke arah puncak Gunung Arjuna.
Kategori 15K berlari dari kebun teh sampai savana pegunungan Arjuna, dan kategori 30K akan kembali ke bawah setelah sampai di Puncak Arjuna, sedangkan kategori 60K akan meneruskan perlombaan menuju puncak gunung Welirang melewati Puncak Kembar 1.