Tren Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, untuk penyakit demam berdarah atau Dengue di Indonesia terus meningkat selama 50 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta.
Tren Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, untuk penyakit demam berdarah atau Dengue di Indonesia terus meningkat selama 50 tahun terakhir. Peningkatan ini terjadi pada saat terjadinya Elnino.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta.
"Setiap kali ada elnino tinggi, itu Dengue-nya naik tinggi, itu korelasi yang paling baik kita lihat. Elnino itu adalah kejadian dimana ada disorsi alam, sehingga atmosfer kita terganggu, enggak ada hujan, jadi panas itu," kata Budi dalam rapat, Selasa (28/11).
Menurutnya, sekarang ini Indonesia tengah mengalami lagi Elnino dengan prediksi akan mencapai puncaknya pada akhir bulan Desember 2023 atau awal Januari 2024 mendatang.
"Elnino itu ada yang namanya Oceanic Nino Index (ONI), biasanya normalnya satu. Kalau sudah satu setengah sudah kuat, kalau diatas dua sudah sangat kuat. Nah puncak-puncak demam berdarah di Indonesia itu terjadi pada saat dimana Oceanic Nino Index itu tinggi,"
ujarnya.
"Trennya dengan perubahan iklim itu makin sering itu nyundul-nyundul ke very strong atau diatas dua,"
sambungnya.
"Sebenernya bukan urusan pangan saja, urusan kesehatan juga, cuma mungkin enggak banyak yang mempublikan resiko Elnino ini dari gangguan iklim yang namanya Elnino," jelasnya.
Ia pun berkesimpulan jika tren dari demam berdarah di Indonesia akan naik terus dan untuk demam berdarah ini mengikuti pola dari Elnino.
"Pada saat polanya tinggi itu juga makin tinggi dan kemungkinan besar di akhir tahun ini dan di bulan Januari tahun depan akan terjadi puncak elnino diperkirakan mungkin masuk very strong dua," paparnya.
"Dua itu artinya dua derajat naik lebih tinggi suhu air laut dibandingkan rata-rata tiga bulan sebelumnya, itu yang disebutkan very strong, jadi ada perubahan cuaca iklim. Sehingga air lautnya naik, suhunya dia menguap ke atas,"
sambungnya.
Sehingga, terjadinya pengendapan air hujan yang menyebabkan tidak turunnya air hujan tersebut. "Sehingga hujannya enggak turun-turun, selain tanamannya enggak tumbuh-tumbuh kekeringan, yang dampaknya Dengue-nya naik," pungkasnya.
merdeka.com