Tsunami di Banten Data Pukul 04.30: 20 Tewas, 165 Luka dan 2 Orang Hilang
Tsunami di Banten Data Pukul 04.30: 20 Tewas, 165 Luka dan 2 Orang Hilang. Menurut catatan data sementara BNPB hingga pukul 04.30 WIB, sebanyak 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak dari tsunami yang terjadi di Banten masih terus bertambah. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12), sekitar pukul 21.27 WIB.
"Dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Menurut catatan data sementara BNPB hingga pukul 04.30 WIB, sebanyak 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak.
"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," ujarnya.
Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan 2 orang hilang itu terdapat di tiga wilayah yaitu di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang. Untuk di Kabupaten Pandeglang, daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.
"Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak. Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita," jelasnya.
"Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka," sambungnya.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga kini belum mengetahui secara pasti penyebah tsunami tersebut. Hingga kini, BMKG masih terus melakukan penyelidikan.
"Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," sebutnya.
Untuk penangan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Terutama dalam menyalurkan bantuan logistik.
"Sementara itu, Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Update penanganan darurat akan terus disampaikan," tandasnya.
Baca juga:
BNPB: 1 orang meninggal & 11 luka-luka Akibat Gelombang Pasang di Pantai Anyer
BNPB Sebut Gelombang Pasang di Pantai Anyer Banten Disebabkan Bulan Purnama
BMKG Pastikan Gelombang Pasang di Pantai Anyer Bukan Tsunami
BMKG Sebut Tsunami di Banten dan Lampung Akibat Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Cerita Warga Lari 2 kilometer Saat Tsunami Banten
Cerita Rombongan Kemenpora Saat Undi Doorprize Diterjang Tsunami Banten