Tugu Australia dan Tugu Perabuan Jepang, Situs Bersejarah di Kota Tarakan
Situs-situs bersejarah di kota ini kebanyakan berasal dari tragedi Perang Dunia II yang terjadi di Tarakan pada 1942 dan 1945.
Kota Tarakan tak hanya elok akan keindahan alamnya yang mempesona. Di Kota ini juga kaya akan situs-situs bersejarah yang bisa disambangi wisatawan yang suka sejarah. Situs-situs bersejarah di kota ini kebanyakan berasal dari tragedi Perang Dunia II yang terjadi di Tarakan pada 1942 dan 1945.
Lalu apa saja situs bersejarah di Kota Tarakan yang bisa dikunjungi saat berwisata ke kota Berjuluk Bumi Paguntaka ini? Simak ulasannya:
-
Kapan Gaun Tarkhan ditemukan? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan kepada kelompok tani di Tarakan? Wali Kota Tarakan, Khairul menyerahkan sejumlah bantuan kepada kelompok tani yang ada di Kota Tarakan, Senin (11/9).
-
Apa yang menjadi bentuk perhatian pemerintah untuk nelayan Tarakan? Hal itu menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk profesi tersebut. "Kalau orang bicara nelayan itu pekerjaan tantangan, riskan bahaya. Kalau badai kita hanya mengandalkan kapal saja. Kemudian hasil. Kalau di tarakan alhamdulillah tarakan selalu dorong berikan perlindungan sosial nelayan, karenan salah satu rentan bahaya dan musibah," ujar Rustan dari Kesatuan Nelayan Tradisional Tarakan.
-
Apa yang diraih Wali Kota Tarakan? Wali Kota Tarakan Raih Penghargaan Tokoh Indonesia Pengembang Digitalisasi Upaya digitalisasi dan elektronifikasi di bidang layanan publik Kota Tarakan meraih apresiasi.
-
Di mana penyerahan bantuan kepada kelompok tani di Tarakan dilaksanakan? Penyerahan ini dilaksanakan di Jalan Pangeran Aji Islandar, Kecamatan Tarakan Utara.
-
Mengapa kegiatan olahraga dan penanaman pohon dilakukan di Tarakan? “Suasana semarak ini dimanfaatkan sebagai ajang silahturahmi antar Wali Kota dana delegasi yang hadir di Tarakan” imbuhnya.
Tugu Australia
Tugu Australia merupakan salah satu bukti sejarah pergolakan politik pada Perang Dunia II di Kota Tarakan. Tugu Australia terletak di Markas Kodim 0907 Tarakan di Jalan Pulau Kalimantan atau sekitar 400 meter dari Kantor Wali kota Tarakan. Karena lokasinya berada di dalam markas militer, wisatawan yang ingin melihat tugu tersebut harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak Markas Kodim 0907 Tarakan.
Tugu Australia©2021 Merdeka.com
Tugu Australia merupakan tugu peringatan yang dibangun untuk memperingati gugurnya 225 tentara Australia dari brigade 26 divisi 9 dalam pertempuran untuk membebaskan Tarakan dari pendudukan Jepang. Di belakang tugu ini dulu merupakan makam para tentara yang gugur. Namun, atas permintaan pemerintah Australia, keseluruh makam dipindahkan ke negara asalnya.
Pada monumen, tertulis sebuah perjanjian yang berbunyi: "Tiang dan jeruji peringatan ini menandai pintu masuk ke pemakaman Perang Tarakan yang asli tempat 225 serdadu Australia dari brigade ke-26 divisi ke-9, Australia gugur dalam pertempuran pembebasan Tarakan dari pendudukan Jepang pada tanggal 1 Mei 1945 s/d 15 Agustus 1945. Plakat ini sebagai peringatan serta catatan resmi sejarah perjuangan mereka yang gagah berani supaya kita tidak melupakannya".
Tugu Perabuan Jepang
Salah satu situs yang harus dikunjungi ketika melakukan wisata sejarah di Kota Tarakan adalah Tugu Perabuan Jepang. Makam Jepang ini hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota.
Wali Kota Tarakan Khairul Mengunjungi Tugu Perabuan Jepang©2021 Merdeka.com
Tugu Perabuan Jepang berbentuk segi empat pipih setinggi 2 m dan lebar 50 cm yang bertuliskan huruf kanji. Tugu ini dibangun pada 1933 yang membuktikan sebelum pendudukan Jepang, sudah ada orang-orang Jepang di Tarakan yang berdagang. Saat Perang Dunia II berkecamuk, tugu ini digunakan sebagai lokasi untuk membakar para jenazah tentara Jepang yang gugur dalam perang.
Banyaknya pejuang Jepang yang tewas ketika berperang di Tarakan membuat di tempat ini banyak dikunjungi warga Jepang. Setiap tahunnya, dipastikan selalu saja ada turis Jepang yang datang untuk berziarah dan melakukan upacara perabuan. Tugu ini berada di Jalan Imam Bonjol, Gg.III, Pamusian, Kota Tarakan.
(mdk/hhw)