Tukang daging sapi di Tangerang dan Depok mogok jualan
Komunitas penjual daging sapi di Pasar Serpong memilih menutup usahanya hingga empat hari ke depan karena tinggi harga.
Harga daging yang terus menerus mengalami kenaikan membuat sejumlah pedagang daging di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kesal. Mereka pun bersepakat untuk mogok berjualan. Hal itu sebagai bagian dari kemarahan mereka terhadap pemerintah.
Samsul (39) salah seorang pedagang daging sapi yang sengaja menutup usahanya di Pasar Serpong mengatakan, akibat kenaikan harga daging sapi, pembeli menjadi sepi yang membuat dagangannya tak laku.
"Ya mau bagaimana lagi, harganya sudah tembus Rp 130 ribu per kilogram," ujar Samsul, Senin (10/8).
Samsul mengaku, komunitas penjual daging sapi di Pasar Serpong memilih untuk menutup usahanya hingga empat hari ke depan. "Ini bukti protes kami kepada pemerintah agar bisa mengontrol harga daging untuk kembali normal di harga Rp 90 ribu per kilogram," ungkapnya.
Ditegaskan Samsul bila permintaan mereka selama empat hari ke depan ini tidak normal, aksi mereka menutup usaha akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka terpenuhi.
"Kami akan berdagang apabila harga sudah normal, kalau tetap melonjak kami sudah sepakat tidak akan berjualan lagi," pungkasnya.
Dari pantauan di lokasi, tampak penjual daging sapi terlihat banyak yang tutup meski ada beberapa pedagang yang memaksa untuk tetap buka. Salah satunya Hasan (41). Dia menerangkan harus membuka dagangannya dikarenakan harus menghidupi keluarganya.
"Kalau saya tutup, kami nanti enggak bisa makan, jadi saya memaksakan membuka usaha saya. Meski teman-teman sudah memaksa saya tidak berjualan," tandasnya.
Sementara itu seluruh pedagang daging di Depok mogok jualan sejak Minggu (9/8). Akibatnya, warga dan penjual makanan kebingungan membeli daging sebagai bahan baku. Warga sudah mencari ke beberapa tempat namun tidak dapat juga.
"Udah muter-muter tapi nggak ada yang jualan. Losnya sepi," kata Mardinah, salah satu warga Depok.
Harga daging sapi di Depok mencapai Rp 140 ribu. Sehingga banyak pedagang yang merugi lantaran dagangannya tak laku. Los daging sapi di beberapa pasar hanya kosong dan hanya dipakai untuk duduk-duduk. "Gimana mau jualan harganya tinggi banget," kata Riskon, pedagang daging.
Aksi mogok akan terus dilakukan hingga Selasa (11/8). Hal itu mengikuti aksi mogok di berbagai daerah. "Surat pemberitahuan pedagang daging sapi yang mogok telah disampaikan kepada pihak pasar," kata staf UPT Pasar Kemirimuka, Gustiarman.